තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
MELATIH SĪLA TIDAK MENGAMBIL BARANG YANG TIDAK BERIKAN (MENCURI) BERARTI MELATIH DIRI DARI SERANGAN KILESA LŌBHA DAN SEKALIGUS MENGHINDARI KAMMA BURUK
Kita semua sebagai makhluk puthujjana (makhluk penghuni Saṃsāra yang belum lepas dari jeratan Saṃsāra), pastinya masih memiliki pengotor bathin (kilesa) dalam bathin diri kita masing-masing. Sebagaimana telah diketahui, bahwa ajaran Buddha Sāsana ini adalah ajaran yang berfokus untuk melepaskan diri ini dari penderitaan Saṃsāra, dan dalam hal ini telah Diajarkan oleh Yang Maha Suci, Buddha Gotama bahwa bila ingin lepas dari jeratan penderitaan Saṃsāra ini maka kita harus mengentaskan, menghancurkan, mengeliminasi kilesa ini sepenuhnya sampai ke akar-akarnya. Dan dalam hal ini, Sang Bhagavā telah memberikan pedoman pada kita untuk mengurangi kilesa ini yang perlahan-lahan akan dapat mengentaskannya, yaitu dengan latihan moralitas (Sīla). Latihan moralitas ini sebagai dasar paling awal untuk menghadapi "serangan" kilesa yang paling nyata yaitu melalui manifestasi ke dalam Tindakan Perbuatan fisik, dan Tindakan Ucapan. Dan dalam konteks kali ini, yang dibahas khusus adalah manifestasi kilesa Lōbha (keserakahan) yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan fisik mencuri yang sebenarnya adalah lebih tepat disebut sebagai : "mengambil barang yang tidak diberikan". Sekarang, mari kita simak penjelasan langsung Sang Bhagavā untuk mengerti mengapa kita tidak sepatutnya melakukan perbuatan buruk mengambil barang yang tidak diberikan dalam Sutta berikut ini...
VEḶUDVĀREYYASUTTA
.... “Kemudian, para perumah tangga, seorang siswa mulia merenungkan sebagai berikut: ‘Jika seseorang mengambil dariku apa yang tidak kuberikan, yaitu, melakukan pencurian, ITU TIDAK MENYENANGKAN DAN TIDAK DISUKAI OLEHKU. SEKARANG JIKA AKU MENGAMBIL DARI ORANG LAIN APA YANG TIDAK IA BERIKAN, YAITU, MELAKUKAN PENCURIAN, ITU JUGA TIDAK MENYENANGKAN DAN TIDAK DISUKAI OLEH ORANG LAIN. Apa yang tidak menyenangkan dan tidak disukai olehku juga tidak menyenangkan dan tidak disukai oleh orang lain. BAGAIMANA MUNGKIN AKU MENIMBULKAN KEPADA ORANG LAIN, APA YANG TIDAK MENYENANGKAN DAN TIDAK DISUKAI OLEHKU?’ SETELAH MERENUNGKAN DEMIKIAN, IA MENGHINDARI MENGAMBIL APA YANG TIDAK DIBERIKAN, menasihati orang lain untuk menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, dan memuji tindakan menghindari mengambil apa yang tidak diberikan. Demikianlah perbuatan melalui jasmani dimurnikan dalam tiga aspek."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Mahāvaggasaṁyutta, Sotāpattisaṁyutta, Veḷudvāravagga, SN 55.7)
Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama dalam Sutta diatas, untuk kita pahami sebaik-baiknya, dan laksanakan dengan sepenuh hati sesuai Sabda Beliau.
Kalyāṇamitta, *kilesa itu adalah musuh kita yang sesungguhnya yang harus dimusnahkan,* bukan entitas-entitas antagonis khas kepercayaan lainnya. Musuh ini nyata dan bersemayam dalam bathin setiap makhluk hidup. Dan kita janganlah menuruti kilesa ini apalagi dengan mengumbar kilesa-kilesa ini, maka dengan menjalankan Sīla ini kita kemudian dapat membatasi diri kita untuk tidak berprilaku buruk yang menyebabkan penderitaan makhluk lain dan bahkan penderitaan diri sendiri (sebab kamma buruk akan berbuah suatu saat). Demikianlah hal ini disampaikan bagi kita para Kalyāṇamitta, ada baiknya untuk dapat memahami ini dengan baik, dan jika sudah memahami nya dengan baik, kita tentu tidak akan melakukan perbuatan buruk ini lagi demi kemajuan dan cita-cita luhur kita yaitu Nibbāna.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
1 Desember 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
