Sangat Jarang Kelahiran Kembali Ke Alam Manusia Setelah Suatu Makhluk Meninggal Dunia


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

SANGAT JARANG TERJADI KELAHIRAN KEMBALI KE ALAM MANUSIA SETELAH SUATU MAKHLUK MENINGGAL DUNIA
Dalam ajaran Buddha Sāsana yang berlandasakan pada pengetahuan yang bersumber dari Dhamma Sejati di Tipiṭaka pāḷi, dan berdasarkan peninjauan terhadap karakteristik dari 26 alam kelahiran di Saṃsāra, diketahui bahwa alam manusia ini adalah alam yang paling relevan dan cocok dalam belajar dan mempraktikkan Ajaran Buddha. Karena di alam ini lah pengetahuan terkait Realitas Hakiki dapat dilihat sebagaimana adanya, yaitu untuk penembusan langsung pengetahuan sebagaimana adanya mengenai Anicca, Dukkha, Anattā yang biasanya disebut Tilakkhaṇa (3 corak umum). Hanya di alam manusia inilah ke 3 corak umum ini dapat jelas terlihat dan diamati. Oleh sebab itu alam manusia ini sebagai salah satu alam bahagia juga yang lebih "spesial" dibanding alam bahagia lain selain Surga, namun begitu kelahiran di alam ini sangat jarang terjadi.
Mari disimak dalam Sabda Sang Bhagavā berikut ini...

AÑÑATRASUTTA
"Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jariNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut:

“Para bhikkhu, bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganKu ini atau tanah di seluruh bumi ini?”

“Yang Mulia, tanah di seluruh bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.”

“Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang terlahir kembali menjadi manusia. Tetapi banyak sekali yang terlahir kembali di tempat lain selain alam manusia. Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Mahāvaggasaṁyutta, Saccasaṁyutta, Paṭhamaāmakadhaññapeyyālavagga, SN 56.61)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang sebenarnya. Kita patut berbahagia sekarang dan saat ini, terlebih lagi kita mengenal Ajaran Buddha Sāsana pada saat ini ketika sudah terlahir sebagai manusia akibat kamma baik kita pada masa lampau. Lihatlah Begitu spesial nya Alam Manusia ini sampai Sang Bhagavā sendiri bersabda sedemikian dalam Sutta diatas. Karena memang Realita nya begitu, dan perlu diketahui bahwa Seorang yang Sempurna dan Maha suci (Sammāsaṃbuddha) hanya akan dan pasti lahir di alam manusia saja. Karena seperti yang disebutkan diatas, bahwa di alam manusia ini baru bisa terlihat segala fenomena Tilakkhaṇa dengan baik dibandingkan dengan alam yang lain, maka Perlulah kita berusaha memahami dan menembus sepenuhnya 4 Kebenaran Mulia.
Maka oleh karena itu, mari sekuat tenaga kita manfaatkan kehidupan yang berharga pada saat ini untuk belajar dan mempraktekkan ajaran Buddha Sāsana dengan baik dan benar.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

05 Oktober 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka