තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
PARA DEWA DI SURGA AKAN BERSUKA CITA BILA ADA MANUSIA YANG MENJALANKAN UPOSATHA DAN SEBALIKNYA BERSEDIH BILA BANYAK MANUSIA MELAKUKAN PERBUATAN BURUK DI HARI UPOSATHA
Sang Bhagavā dalam pengajaran Dhamma Nya, sangatlah mendukung, menyarankan, mendorong kita para murid Nya untuk menjalankan uposatha Aṭṭhaṅga Sīla ataupun perbuatan bajik lainnya yang berjasa besar pada setiap hari Uposatha demi kemajuan dan kesejahteraan kita sendiri dalam berpraktik Dhamma. Dan ternyata, dalam kitab Tipiṭaka pāḷi disebutkan bila kita menjalankan uposatha maka para devata penghuni surga juga akan berbahagia bila melihat kita melaksanakan perbuatan baik yang berjasa di setiap hari Uposatha ini. karena ternyata "mereka" juga memantau perbuatan kita untuk beberapa alasan dan hal ini sangat menarik sekali untuk disimak dan sebagai pendorong untuk para Kalyāṇamitta yang belum mau melaksanakan Uposatha agar kemudian mau mulai melaksanakan uposatha.
Mari disimak dalam Sutta dibawah berikut ini...
CATUMAHĀRĀJASUTTA
“Para bhikkhu, pada hari ke delapan dwimingguan... Pada hari ke empat belas dwimingguan... Pada hari ke lima belas, hari uposatha, para menteri dan anggota kelompok dari Empat Raja Dewa mengembara di dunia, [dengan berpikir]: ‘Kami harap ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’
“Jika, para bhikkhu, ada SEDIKIT orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ keempat raja dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṁsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada SEDIKIT orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṁsa MENJADI TIDAK SENANG, [dengan mengatakan]: ‘Aduh, kelompok surgawi akan mengalami kemunduran dan kelompok asura akan berkembang!’
“Tetapi jika ada BANYAK orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ keempat raja dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṁsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada BANYAK orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṁsa MENJADI GEMBIRA, [dengan mengatakan]: ‘Sungguh, kelompok surgawi akan berkembang dan kelompok asura akan mengalami kemunduran!’”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Tikanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Devadūtavagga, AN 3.37)
Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama dalam Sutta diatas. Dan dari Sutta diatas, kita menjadi tahu bahwa Ternyata para Devata yang baik, yang menyokong Dhamma, salah satunya adalah 4 Raja Dewa dari alam Surga Cātummahārājika beserta jajaran nya yang selalu pergi ke alam manusia untuk mengamati manusia di hari-hari uposatha, dan lalu setelah mengamati segala sesuatu tindakan apapun yang dilakukan manusia ini, Mereka lalu melaporkan nya ke Para Dewa di surga Tāvatiṃsa terutama ke Raja Para Dewa Sakka. dan setelah itu mereka kemudian akan bereaksi setelah mendengar "laporan" itu seperti di Sutta diatas. Memang lucu sekali jika kita sekilas mengetahui reaksi mereka seperti itu, Namun inilah realita nya, bahwa para dewa sangat berbahagia bila ada manusia yang berbuat kebajikan dan menjalankan uposatha penuh, maka itu akan meningkatkan potensi mereka akan mendapatkan "teman baru", sebaliknya jika tidak ada atau tidak banyak manusia yang berbuat kebajikan, maka mereka bersedih karena tidak ada "teman" baru lagi dan teman mereka di surga akan semakin sedikit sebab akan ada yang meninggal dari alam tersebut.
Maka dari Sutta ini, mari kita para Kalyāṇamitta untuk semakin tingkatkan kebajikan dan lakukan Uposatha demi kejayaan dan kesejahteraan kita di masa sekarang dan masa akan datang.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
06 Oktober 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
