තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
SANG BHAGAVĀ MENYATAKAN BAHWA PERHATIAN BIJAKSANA AKAN MAMPU MEREDAM PIKIRAN-PIKIRAN BURUK YANG BELUM MUNCUL DAN YANG TELAH MUNCUL
Sang Bhagavā begitu telaten dalam mengajarkan Dhamma kepada kita, dan bagi yang mau mempraktekkannya, akan selalu ada jalan yang terbuka lebar. Demikian pada konteks kali ini, seperti yang telah diketahui Pikiran ini sangat berperan penting dalam menciptakan Kamma baik maupun kamma buruk, karena semuanya berawal dari Pikiran, "Cetana adalah Kamma" Sang Bhagavā bersabda.
Bhagavā menyatakan bahwa dengan Perhatian Bijaksana, maka segala noda-noda yang muncul kemudian tidak akan muncul dan ditinggalkan, dan ini adalah ajaran valid dari Sang Buddha yang termaktum dalam Tipiṭaka pāḷi yang tentunya adalah otentik. Sehingga layak untuk diyakini dan dipraktekkan sendiri.
Sekarang mari simak dalam Sutta berikut ini dibawah..
SABBĀSAVASUTTA
“Para Bhikkhu, Aku katakan bahwa hancurnya noda-noda adalah untuk seorang yang mengetahui dan melihat, bukan untuk seorang yang tidak mengetahui dan tidak melihat. Yang mengetahui dan melihat apakah? PERHATIAN BIJAKSANA DAN PERHATIAN TIDAK BIJAKSANA. Ketika seseorang memperhatikan dengan tidak bijaksana, noda-noda yang belum muncul menjadi muncul dan noda-noda yang telah muncul menjadi bertambah. KETIKA SESEORANG MEMPERHATIKAN DENGAN BIJAKSANA, NODA-NODA YANG BELUM MUNCUL TIDAK AKAN MUNCUL DAN NODA-NODA YANG TELAH MUNCUL DITINGGALKAN.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Majjhimanikāya, Mūlapaṇṇāsa, Mūlapariyāyavagga, MN 2)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama. Perhatian Bijaksana ini dalam istilah pāḷi adalah Yoniso manasikāra, bagi Kalyāṇamitta yang sudah sering membaca dan studi Sutta atau ajaran Buddha Sāsana tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Karena dengan Perhatian Bijaksana ini maka kita pasti akan memilah, menyaring antara pikiran bermanfaat ataupun tidak bermanfaat, karena sifat dari Bijaksana itu sendiri pasti hadir dan sudah menjadi "akar" ketika perhatian saksama muncul. Dan ketika Perhatian tidak dimunculkan maka sudah pasti akan ternodai oleh kualitas-kualitas pikiran buruk, yang disebut ayoniso manasikāra, maka setelah mengetahui ini dengan baik, tentu kita sebagai Murid Guru Agung, akan mengikuti dan mempraktekkan sesuai dengan Dhamma yang telah diajarkan Beliau, dan dengan mempraktekkan ini dengan baik maka bisa dibayangkan bahwa tidak akan ada kemunculan kualitas-kualitas pikiran buruk dalam pikiran APALAGI termanifestasi ke Perbuatan jasmani dan Ucapan, sungguh orang yang mempraktekkan ini sangatlah baik tentunya.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
15 Oktober 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
