තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
ADA MOTIF-MOTIF SESEORANG KETIKA MELAKUKAN PEMBERIAN (DĀNA) MENURUT SUTTA TIPIṬAKA
Pengetahuan Dhamma terkait ber Dāna perlu ditingkatkan lagi di kalangan umat awam para Kalyāṇamitta berhubung karena selama ini para Kalyāṇamitta hanya melakukan Dāna tanpa tahu apa makna, tujuan, motif, dan sebagainya. Hal ini adalah penting dan perlu dipahami karena inilah ajaran Dhamma yang diSabdakan oleh Sang Bhagavā sendiri kepada kita, dan kita haruslah melakukan segala sesuatu sesuai dengan pedoman dari Dhamma&Vinaya di Tipiṭaka pāḷi. dan sekarang dijelaskan bahwa ada motif-motif ketika seseorang melakukan pemberian (Dāna) oleh Sang Bhagavā sendiri, silahkan menyimak dalam Sutta dibawah berikut ini...
PAṬHAMADĀNASUTTA
“Para bhikkhu, ada delapan pemberian ini. Apakah delapan ini?
(1) Setelah menghina [si penerima], seseorang memberikan suatu pemberian.
(2) Seseorang memberikan suatu pemberian karena takut.
(3) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Ia memberi padaku.’
(4) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Ia akan memberi padaku.’
(5) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Memberi adalah baik.’
(6) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Aku memasak; orang-orang ini tidak memasak. Tidaklah benar jika aku yang memasak tidak memberikan kepada mereka yang tidak memasak.’
(7) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Karena aku telah memberikan pemberian ini, maka aku akan memperoleh reputasi baik.’
(8) Seseorang memberikan suatu pemberian dengan tujuan untuk menghias pikirannya, melengkapi pikirannya.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Aṭṭhakanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Dānavagga, AN 8.31)
Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama dalam Sutta diatas ini.
Yaitu Dijelaskan oleh Beliau ada 8 macam motif ketika seseorang melakukan suatu pemberian (Dāna). Kita Sebagai umat awam yang berpraktik Dhamma ajaran Buddha Sāsana pastinya pernah melakukan salah satu dari ke delapan motif diatas tersebut.
Kalyāṇamitta, seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Niat dalam pikiran yang disebut sebagai Cetanā ini selalu menjadi pelopor dari tindakan perbuatan ataupun ucapan yang mengarah pada Kusala kamma (Perbuatan Bajik) ataupun Akusala kamma (Perbuatan tidak Bajik), demikianlah ketika seseorang atau kita sendiri melakukan suatu perbuatan memberi atau Dāna maka kita perlu untuk merefleksikan ke dalam bathin kita sendiri terlebih dahulu, apakah Dāna yang kita lakukan atau persembahkan ini sudah pada niat (cetanā) yang murni bebas dari segala Pengotor Bathin (kilesa) ??? karena kita pastinya sudah tahu bahwa segala sesuatu niat melalui Pikiran yang berakar pada kilesa pastinya adalah hal yang tak bajik, maka berusahalah untuk selalu waspada dan menghindari segala kilesa di bathin ini ketika kita sedang melakukan praktik Dhamma apapun seperti Dāna misalnya. Agar kemudian kita memiliki kemajuan dalam berpraktik Dhamma yang bijaksana dan benar sesuai ajaran Buddha Sāsana.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
08 Oktober 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
