තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
TIDAK ADA YANG MENGHARAPKAN PENDERITAAN, MAKA JAGALAH PIKIRAN, UCAPAN, DAN PERBUATAN DIRI SENDIRI AGAR TIDAK MENAMBAH PENDERITAAN DIRI SENDIRI DAN MAKHLUK HIDUP LAIN
Adalah sifat alami setiap makhluk hidup untuk tidak ingin mengalami penderitaan, dan mencari kebahagiaan diri nya. Dan jika ditanya, maka pastilah tidak ada dari kita yang mau mengalami penderitaan ini. Namun, Penderitaan ini mau bagaimanapun tetap tidak dapat dihindari, semuanya tetap akan mengalami Sakit, Tua, dan Kematian.
Meskipun begitu, tetap saja ada manusia-manusia yang "mencari Penderitaan" sendiri dengan masih melakukan Pikiran, Ucapan dan Perbuatan Buruk yang akan semakin menambah penderitaan diri nya sendiri dan makhluk hidup lain. Sungguh sebuah hal yang sangat tidak bermanfaat karena jika sesuatu hal itu pasti membawa penderitaan namun tetap saja dilakukan.
Sekarang, mari disimak penegasan dari Sabda Sang Bhagavā di Sutta dibawah terkait hal ini...
ATTABYĀBĀDHASUTTA
“Para bhikkhu, tiga kualitas ini mengarah pada penderitaan diri sendiri, penderitaan orang lain, dan penderitaan keduanya. Apakah tiga ini? Perbuatan buruk melalui jasmani, perbuatan buruk melalui ucapan, dan perbuatan buruk melalui pikiran. Ketiga kualitas ini mengarah pada penderitaan diri sendiri, penderitaan orang lain, dan penderitaan keduanya.
“Tiga kualitas [lainnya] ini tidak mengarah pada penderitaan diri sendiri, penderitaan orang lain, dan penderitaan keduanya. Apakah tiga ini? Perbuatan baik melalui jasmani, perbuatan baik melalui ucapan, dan perbuatan baik melalui pikiran. Ketiga kualitas ini tidak mengarah pada penderitaan diri sendiri, penderitaan orang lain, dan penderitaan keduanya.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Tikanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Rathakāravagga, AN 3.17)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama, bahwa Perbuatan buruk apapun melalui Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan patutlah untuk segera dihentikan dan ditinggalkan demi menghindari munculnya penderitaan yang dapat berpotensi semakin banyak ditimbulkan.
Ini memanglah fakta yang tak bisa dipungkiri, kita ambil saja contoh ketika seseorang memarahi orang lain dengan kasar, tentu saja "skenario" perbuatan diciptakan terlebih dahulu melalui pikiran, dan setelah itu termanifestasi ke dalam Ucapan dan Perbuatan yang ketika memarahi orang akan sangat berpotensi melukai orang yang dimarahi, bahkan diri sendiri juga ketika sudah memarahi orang lain itu tidak akan baik-baik saja, tensi darah tinggi naik, sakit kepala karena tertekan, jantung berdebar kencang, semua ini tidaklah bagus secara medis dan belum lagi kita ungkit ke Hukum Kamma yang dimana hal ini (memarahi orang dengan niat buruk) adalah kamma buruk, Maka bukankah orang tersebut sudah semakin double penderitaannya ? Dikarenakan konsekuensi memarahi orang dan ditambah Kamma buruk yang akan berpotensi berbuah dan menimpa dia suatu saat ataupun di kehidupan mendatang..?
Sebaliknya, jika seseorang semakin menambah Pikiran baik seperti Cinta Kasih, memanifestasikan dengan ucapan yang baik dan perbuatan yang penuh cinta kasih terhadap makhluk hidup, maka dia tidak akan menciptakan penderitaan untuk diri sendiri dan makhluk lain nya sebagai akibat sikap nya tsb,. Malah dia akan semakin damai, tenang bathinnya, berbahagia.
Semua ini adalah pilihan. Dan orang yang Bijaksana tidak akan memilih jalur "Mencari penderitaan" baru.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
13 September 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
