Sang Bhagava Memberikan Ciri-Ciri Mengenai Orang Bijaksana Dan Orang Dungu


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

SANG BHAGAVĀ MEMBERIKAN CIRI-CIRI MENGENAI SESEORANG YANG PANTAS DISEBUT SEBAGAI ORANG BIJAKSANA ATAUPUN ORANG DUNGU
Sangatlah penting bagi kita semua yang sedang mendalami ajaran luhur dari Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama untuk tidak malas menambah atau Upgrade pengetahuan berdasarkan Dhamma Sejati dari sumber Tipiṭaka pāḷi. Salah satu pengetahuan itu adalah terkait membedakan antara orang dungu dan orang bijaksana. Hal ini cukuplah penting karena dengan pergaulan dengan orang yang salah seseorang bisa terjerumus ke Jurang kemerosotan, dan ataupun dapat membawa seseorang menuju ke arah kebijaksanaan yang semakin meningkat jika bergaul dengan seorang teman Kalyāṇamitta yang baik yang berpraktik Dhamma. Karena melihat hal ini sangatlah penting dewasa ini sebab, memang Mayoritas manusia saat ini adalah bercirikan orang dungu, maka untuk antisipasi lebih lanjut, mari simak dalam Sutta berikut ini...

LAKKHAṆASUTTA
“Para bhikkhu, seorang yang memiliki tiga kualitas harus dikenali sebagai seorang dungu. Apakah tiga ini? Perbuatan buruk melalui jasmani, perbuatan buruk melalui ucapan, dan perbuatan buruk melalui pikiran. Seorang yang memiliki ketiga kualitas ini harus dikenali sebagai seorang dungu. Seorang yang memiliki tiga kualitas harus dikenali sebagai seorang bijaksana. Apakah tiga ini? Perbuatan baik melalui jasmani, perbuatan baik melalui ucapan, dan perbuatan baik melalui pikiran. Seorang yang memiliki ketiga kualitas ini harus dikenali sebagai seorang bijaksana.

Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Kami akan menghindari ketiga kualitas yang dengan memilikinya maka seseorang dikenal sebagai seorang dungu, dan kami akan menjalankan dan mempraktikkan ketiga kualitas yang dengan memilikinya maka seseorang dikenal sebagai seorang bijaksana.’ Demikianlah kalian harus berlatih.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Tikanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Bālavagga, AN 3.2)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā dalam Sutta diatas, yang mencakup pada ajaran inti di Buddha Sāsana yang menekankan pada 3 pintu (Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan) sebagai penyebab sumber dari terciptanya kamma baik ataupun kamma buruk. Dalam Sutta ini sudah jelas dikatakan bahwa, apabila melakukan perbuatan buruk melalui 3 pintu itu termasuk sebagai orang Dungu, sebab dia menjerumuskan dirinya sendiri ke lubang curam dan dalam, bagaimana tidak dikatakan dungu?! Bila sesuatu hal yang sudah jelas salah tapi masih dilakukan tentu saja sama dengan menggali liang kubur sendiri. Sebaliknya, seorang yang bijaksana menjaga 3 pintu ini dengan baik dan benar tak bernoda, segala hal yang dilakukannya benar dan sesuai nilai-nilai luhur Buddha Dhamma, maka orang bijaksana ini akan mendapatkan hasil dari kebajikan yang telah dipupuknya, dan lebih jauh lagi orang bijaksana ini tentu menanam Pāramī sebagai bekal di masa akan datang untuk pencapaian Nibbāna.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

12 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka