Keterbalikan Pola Pikir Hal Yang Salah Sebagai Benar Dan Sebaliknya Adalah Ciri Orang Dungu


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

KETERBALIKAN POLA PIKIR DARI MENGANGGAP HAL YANG SALAH SEBAGAI BENAR DAN HAL YANG BENAR SEBAGAI SALAH ADALAH CIRI ORANG DUNGU
Demikianlah akhir-akhir ini, masyarakat dunia dan ataupun terkhususnya di negara tertentu, sering terdengar sebuah istilah yang cukup terkenal yaitu "SDM Rendah", istilah ini dipakaikan pada oknum manusia yang kiranya sifat oknum nya itu yang "Agak Lain" dibanding manusia-manusia lainnya, memiliki sifat-sifat buruk yang melanggar Standard Etika dan Moralitas secara umum sehingga oknum manusia tsb di"hadiahi" gelar tsb.
Dari hal ini kita mengetahui bahwa memang ada Standard baku yang berlaku secara umum di Masyarakat yang disebut sebagai Hal yang benar (patut) dan Hal yang salah (tidak patut).
Demikianlah juga di dalam Buddha Sāsana ini ada ketentuan umum dimana seseorang dapat dicap sebagai Dungu atau tidak.
Mari disimak dalam Sutta berikut ini...

BĀLAVAGGA
“Para bhikkhu, ada dua jenis orang dungu ini. Siapakah dua ini? Seorang yang melihat apa yang bukan pelanggaran sebagai pelanggaran dan seorang yang melihat apa yang merupakan pelanggaran sebagai bukan pelanggaran. Ini adalah kedua jenis orang dungu itu.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Dukanipāta, Dutiyapaṇṇāsaka, Bālavagga, AN 2.102)

Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama secara singkat dan jelas diatas.
Kita dapat melihat pengertian ini sekarang secara benar menurut Buddha Sāsana bahwa orang yang menganggap sesuatu hal yang aslinya bukan pelanggaran namun dianggap sebagai pelanggaran dapat dikategorikan orang dungu, dapat kita lihat di sekitar kita dengan rata-rata nya dari manusia-manusia yang memeluk Pandangan Salah, seperti contoh terlalu fanatik dan mencemooh ajaran lain yang merupakan Dhamma Sejati yang ajarannya penuh kedamaian adalah sebuah kejungkirbalikkan pola pikir akibat Pandangan Salah yang diyakini. Dan juga orang-orang yang menganggap sesuatu hal yang aslinya tercela, tidak bermoral, penuh pelanggaran, namun dianggap sebagai hal yang bukan pelanggaran malah dianggap hal yang mulia, ini juga banyak contohnya biasa dari kalangan Pandangan Salah yang membunuh hewan untuk persembahan pada entitas tertentu,. Maka sudah jelas disini, sesuai fakta, kita harus terima bahwa Orang-Orang Dungu memang benar-benar mendominasi dunia ini. Maka kembali lagi, setiap makhluk hidup adalah pemilik, pewaris, bergantung, dan terlahir oleh Kamma perbuatan mereka masing-masing. Bersyukurlah kita yang menganggap hal yang benar sebagai terpuji dan hal yang salah sebagai tercela!

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

11 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka