Pencapaian Kesucian Sotapanna Sangat Besar Manfaatnya Dan Tidak Terukur


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

PENCAPAIAN KESUCIAN TINGKATAN PERTAMA (SOTĀPANNA) ITU SANGAT BESAR MANFAAT NYA DAN TIDAK DAPAT TERUKUR
Ketika kita berbicara mengenai hal-hal yang bermanfaat, maka cakupan nya sangat luas sekali, begitu banyak beragam alasan yang akan dikemukakan oleh orang awam sesuai dengan "Standard apa yang bermanfaat" bagi perorangan masing-masing. Namun kebanyakan manusia secara mayoritas tentu akan menyangkut-pautkan mengenai apa yang bermanfaat itu dengan hal-hal duniawi yang bersifat materialis, jarang ada yang membahas mengenai hal-hal bersifat spiritualis yang akan bermanfaat untuk jangka panjang melewati batas kelahiran dan kematian, karena sejatinya kita tau bahwa materi apapun itu sudah pasti tak akan berguna ketika kita sudah meninggal dari dunia ini. Lalu disini, ada Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang menjelaskan tentang ada sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kita semua bila mencapainya.
Mari disimak dalam Sutta berikut ini..

SAMUDDASUTTA
.... “Para bhikkhu, misalnya seseorang mengambil dua atau tiga tetes air dari samudra raya. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Manakah yang lebih banyak: dua atau tiga tetes air yang diambil atau air di samudra raya itu?”
“Yang Mulia, air di samudra raya adalah lebih banyak. Dua atau tiga tetes air yang diambil adalah tidak berarti. Tidak ada seperseratus bagian, atau seperseribu bagian, atau seperseratus ribu bagian dari air yang ada di samudra raya.”
“Demikian pula, para bhikkhu, bagi seorang siswa mulia, seorang yang sempurna dalam pandangan yang telah membuat penembusan, penderitaan yang telah dihancurkan dan dilenyapkan adalah lebih banyak, sementara yang masih tersisa adalah tidak berarti. Yang tersisa ini tidak ada seperseratus bagian, atau seperseribu bagian, atau seperseratus ribu bagian dari keseluruhan penderitaan yang telah dihancurkan dan dilenyapkan, karena paling banyak hanya menjalani tujuh kehidupan lagi. Begitu besar manfaatnya, para bhikkhu, penembusan Dhamma, begitu besar manfaatnya memperoleh mata Dhamma.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Nidānavaggasaṁyutta, Abhisamayasaṁyutta, Abhisamayavagga, SN 13.7)

Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā di dalam Sutta diatas. Sekarang penjelasan dari Sutta ini adalah, bahwa kita semua yang sudah berada di Buddha Sāsana ini sudah tentu paham bahwa selama kita masih belum mencapai tataran kesucian apapun maka kita akan masih tetap mengalami Kelahiran Kembali yang tak terhitung banyaknya, dan setiap kelahiran itu berarti adalah Penderitaan. Bisa dibayangkan kita semua ini telah mengarungi lautan Saṃsāra dengan waktu yang tak terhitung lagi dan kemudian kedepannya juga kita masih akan mengembara di lautan Saṃsāra tanpa akhir yang berkesudahan, Sungguh suatu hal yang MEMBOSANKAN.!
Dan di Sutta ini jelas Sang Bhagavā kemudian menyatakan bahwa bagi yang telah menembusi Dhamma, memperoleh mata Dhamma, yang dimaksud disini adalah pencapaian kesucian Sotāpanna, maka itu adalah sungguh suatu manfaat yang paling besar dan tak terukur lagi sebab jika suatu Makhluk telah mampu mencapai Sotāpanna maka kehidupan di alam Saṃsāra oleh nya hanya akan dialami maksimal sebanyak 7 kali saja! Itu berarti bebas dari penderitaan selamanya! (Dan itu sudah termasuk terbebas dari kelahiran di alam menderita, artinya selama 7x kelahiran kedepannya itu makhluk hanya akan terlahir di alam manusia atau alam para Deva dan Brahma). Dan setelah 7x kelahiran atau bisa kurang dari itu (tergantung Pāramī) maka makhluk itu kemudian akan mencapai Nibbāna dan tidak akan terlahir lagi.
Kalyāṇamitta sekalian, Sutta ini adalah sebagai pengingat kepada kita yang kadang masih mengendurkan latihan praktik Buddha Dhamma kita, untuk dapat terus berpraktik tanpa lengah, sebab kita SADAR betul bahwa Penderitaan ini sangatlah menyakitkan dan Pencapaian Sotāpanna adalah Manfaat terbesar yang akan mengakhiri penderitaan ini selama-lamanya.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

14 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka