තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
KUALITAS-KUALITAS BURUK APAPUN DALAM PIKIRAN YANG MUNCUL SEHARUSNYA TIDAK DIBIARKAN BERKEMBANG DALAM PIKIRAN DAN DIGENGGAM BERLARUT-LARUT
Sebagaimana Sang Bhagavā yang mengajarkan kita akan pentingnya menjaga pikiran ini dari hal-hal yang tidak bajik, maka seyogyanya kita harus memperdalam apa saja yang diajarkan oleh Sang Bhagavā terkait dalam hal pengendalian pikiran. Karena Pikiran ini adalah pelopor, sumber awal mula dari segala sesuatu, maka ini berarti apabila kita mampu untuk mengendalikan pikiran ini untuk tidak berfokus dan dibiarkan berkembang di dalam hal-hal tidak bajik maka seharusnya segala Tindakan Jasmani dan ucapan Verbal kita sebagai hasil manifestasi dari Pikiran ini juga akan sesuai dan berdasar atas pikiran yang bebas dari hal-hal tidak bajik dan tidak bermanfaat. Ingatlah bahwa hanya diri kita sendiri yang berkuasa penuh atas pikiran kita sendiri, dan tidak ada kekuatan apapun dari luar yang bisa berkuasa atas pikiran kita.
Mari kita simak manfaat dari mengendalikan pikiran dari hal-hal tak bajik dari Sutta berikut ini...
MADHUPIṆḌIKASUTTA
“Tetapi, Yang Mulia, apakah ajaran yang Sang Bhagavā nyatakan sedemikian sehingga seseorang tidak bertengkar dengan siapapun di dunia ini dengan para dewa, Māra, dan Brahma, dalam generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para raja dan rakyatnya? Dan, Yang Mulia, bagaimanakah bahwa persepsi tidak lagi mendasari Sang Bhagavā, sehingga brahmana yang berdiam di sana terlepas dari kenikmatan indria, tanpa kebingungan, memotong kekhawatiran, bebas dari ketagihan akan segala jenis penjelmaan?”
“Para bhikkhu, sehubungan dengan sumber melalui mana persepsi dan gagasan yang muncul dari proliferasi pikiran yang menyerang seseorang: jika tidak ada apapun di sana yang menyenangkan, yang disambut dan digenggam, maka ini adalah akhir dari kecenderungan tersembunyi pada nafsu, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada penolakan, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada pandangan-pandangan, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada keragu-raguan, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada keangkuhan, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada penjelmaan, akhir dari kecenderungan tersembunyi pada ketidak-tahuan; ini adalah akhir dari penggunaan tongkat pemukul dan senjata, akhir dari pertengkaran, percekcokan, perselisihan, tuding-menuding, fitnah, dan kebohongan; di sini kondisi-kondisi jahat yang tidak bermanfaat lenyap tanpa sisa.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Majjhimanikāya, Mūlapaṇṇāsa, Sīhanādavagga, MN 18)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah, Sutta ini adalah salah satu Sutta yang cukup terkenal dan digunakan untuk menjelaskan terkait pada pelepasan fenomena pikiran tidak bajik yang menjadi sumber kemunculan segala sesuatu yang tidak bajik.
Disini Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama menjelaskan bahwa apabila kita tidak membiarkan pikiran tidak bajik atau buruk untuk muncul kemudian dibiarkan berkembang di pikiran maka segala hal buruk dan tidak bermanfaat apapun tidak akan muncul kemudian dalam hal tindakan jasmani maupun ucapan verbal.
Bahkan, lebih jauh lagi hal ini akan membawa pada berakhirnya penderitaan dan pencapaian Nibbāna yang luhur. Bayangkan saja hanya dengan satu Sutta diatas ini, dan bila kita betul-betul mempraktekkannya sesuai dengan yang diSabdakan Sang Bhagavā, maka akan berdampak banyak perubahan dalam kehidupan kita dan di sekeliling kita. Kita tidak akan melakukan segala keburukan dan hal tidak bajik, segala kejahatan, modus, tindakan buruk apapun itu tidak akan dapat dilakukan karena Pikiran ini telah dikendalikan sepenuhnya. Akankah ini bisa dipraktekkan ?? Semua nya tergantung pada kemauan dan tekad dari diri kita sendiri. Jalan yang benar telah diberikan Sang Bhagavā dan semua kembali kepada diri kita sendiri.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
26 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
