තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
BETAPA SULITNYA UNTUK MEMBALAS BUDI ORANG TUA, NAMUN SANG BHAGAVĀ MEMBERIKAN CARA AGAR KITA MAMPU MEMBALAS JASA ORANG TUA KITA
Seperti Kalyāṇamitta sekalian sudah pahami, bahwa Sabda Sang Bhagavā yang sekarang dapat di temui di Tipiṭaka dalam bentuk Sutta di 5 Nikaya adalah Sabda Sang Buddha yang paling otentik, Dan ini adalah Dhamma Sejati. namun seiring waktu juga ada bermunculan kitab-kitab dari aliran Buddhis lain yang memiliki kemiripan dalam beberapa hal. penulis pernah membaca sebuah Sutra dari Text aliran Mahayana berjudul 佛说父母恩难报经 (Fó shuō fùmǔ ēn nán bào jīng) “Sutra Bakti Seorang Anak” yang ketika itu baru pertama kali penulis membaca nya dengan sangat serius dan terharu sampai menitikkan air mata. Adalah hal wajar sebagai orang yang lahir dari rahim ibu dan yang masih memiliki moralitas untuk menitikkan air mata ketika membaca Sutra tsb. Namun bukan Sutra ini yang akan kita bahas sekarang,
Tetapi adalah Sutta otentik dari Tipiṭaka pāḷi yang memiliki kemiripan dengan Sutra Mahayana tsb Namun hanya lebih kurang unsur dramatis nya saja. berikut ini silahkan disimak...
SAMACITTAVAGGA
.... “Para bhikkhu, ada dua individu yang tidak dapat dengan mudah dibalas jasa nya. Apakah dua ini? Ibu dan ayah seseorang.
“Bahkan jika seseorang menggendong ibunya di satu bahunya dan ayahnya di bahu lainnya, dan selagi ia melakukan demikian ia memiliki umur kehidupan selama seratus tahun, dan hidup selama seratus tahun; dan jika ia melayani mereka dengan cara meminyaki mereka dengan balsam, dengan cara memijat mereka, memandikan mereka, dan menggosok bagian-bagian tubuh mereka, dan mereka bahkan membuang kotoran dan air kencing mereka di sana (bahu), ia masih tetap belum cukup melakukan (balas jasa) untuk kedua orangtuanya, juga belum membalas mereka. Bahkan jika ia mengangkat orangtuanya menjadi raja tertinggi dan penguasa di seluruh penjuru bumi ini yang berlimpah dengan tujuh pusaka, ia tetap masih belum cukup melakukan (balas jasa) untuk kedua orangtuanya*, juga belum membalas mereka. Karena alasan apakah? Orangtua adalah bantuan besar bagi anak-anak mereka; mereka membesarkan anak-anak mereka, memberi mereka makan, dan menunjukkan dunia ini kepada mereka.
“Tetapi, para bhikkhu, jika orangtuanya TIDAK BERKEYAKINAN, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam KEYAKINAN; jika, orangtuanya TIDAK BERMORAL, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam perilaku BERMORAL; jika orangtuanya adalah ORANG-ORANG KIKIR, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam KEDERMAWANAN; jika orangtuanya TIDAK BIJAKSANA, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam KEBIJAKSANAAN: maka dengan cara demikian, ia telah cukup melakukan (balas jasa) untuk orangtuanya, membalas mereka, dan melakukan lebih dari cukup untuk mereka.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Dukanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Samacittavagga, AN 2.33)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah yang sebenarnya Sabda dari Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama.
Mungkin ada dari kita para Kalyāṇamitta yang baru mendengar mengenai Sutta ini, karena memang faktanya sangat jarang orang yang membaca dan "membedah" Tipiṭaka. dan selama ini yang lebih terkenal dan familiar adalah Sutra sejenis aliran Mahayana seperti model diatas.
Maka pahamilah ini Kalyāṇamitta, kita semestinya harus mampu untuk membimbing orang tua kita yang telah melahirkan kita bersusah payah dengan ajaran Dhamma Sang Buddha, Karena hanya Ajaran Dhamma di Buddha Sāsana ini yang bisa membawa makhluk hidup keluar dari lingkup penderitaan (Saṃsāra).
Setelah mengetahui Sutta ini, maka Kalyāṇamitta seharusnya tidak terpengaruh lagi dengan mitos-mitos liar diluar sana terkait cara berbakti pada orang tua, tetapi cukup dengan mempraktikkan seperti yang tertulis di Sutta ini, maka Jasa orang tua akan terbalaskan sempurna, bahkan lebih dari itu sebab karena kita akhirnya bisa membimbing mereka (orang tua kita) yang selama ini tersesat di lingkaran Saṃsāra yang dimana Dhamma adalah sangat sulit ditemukan.
Demikian Semoga kita semua mampu lebih berbakti dan membimbing Orang Tua kita semua ke Jalan Buddha Dhamma.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
01 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
