Nasehat Sang Bhagava Dalam Berperilaku Yang Patut Untuk Mencapai Nibbana


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

NASEHAT-NASEHAT SANG BHAGAVĀ UNTUK KITA SEMUA DALAM BERPERILAKU YANG PATUT UNTUK DILAKSANAKAN DEMI TUJUAN PENCAPAIAN CITA-CITA LUHUR KITA (NIBBĀNA)
Ketika kita berbicara tentang pedoman hidup maupun nasehat-nasehat, Sang Buddha adalah satu-satunya Guru yang sangat piawai dalam hal ini, karena Beliau adalah Yang Terbaik dan tak tertandingi dalam kesempurnaan Moralitas. Oleh karena itulah Sang Bhagavā sendiri layak mendapat gelar anuttarapurisadammasārathī yang berarti "Pembimbing Manusia yang tiada taranya."
Sepanjang perjalanan hidup Beliau setelah mencapai penerangan sempurna di bawah Pohon Bodhi, Setiap Tindak tanduk beliau dan ucapan beliau sangat meneduhkan dan menentramkan, dan apa yang diucapkanNya selalu selaras dengan sikap Nya yang tiada Cacat sedikitpun. Dan Beliau sendiri telah memberikan begitu banyak Nasehat-nasehat dan Pedoman Hidup yang kini termaktum di dalam Tipiṭaka itu sendiri.
Oleh karena kesempurnaan sikap dan Moralitas Sang Bhagavā tersebut, maka apa pun yang Beliau nasehatkan akan sangat bermanfaat bagi siapapun yang menjalankan dan mempraktekkannya.
Mari kita simak Sutta dibawah ini yang dimana bermula dari pertanyaan Sang Murid Utama, Sāriputta kepada Sang Buddha terkait prilaku yang patut...

KIṀSĪLASUTTA
SĀRIPUTTA : 
Dengan jenis perilaku dan moralitas apakah
Tumbuh dalam karma jenis apakah,
Maka seseorang akan kokoh dengan baik
Demi pencapaian tujuan tertinggi (Nibbāna)?

SANG BHAGAVĀ :
Hendaknya orang tersebut menjadi orang yang menghormati orang yang lebih tua, tidak pernah iri,
Seorang yang mengetahui waktu yang tepat untuk menemui sang guru,
Dan ketika Dhamma sedang diajarkan, seorang yang mengetahui waktu itu
Mendengarkan dengan seksama pada kata-kata yang diucapkan dengan baik itu.

Dan pada waktu yang tepat pergi menemui sang guru
Dengan rendah-hati, meninggalkan sifat keras-kepala,
Dengan terkekang dan perenungan pada cara berlatih,
Mengingat Dharma demi kehidupan murni.

Berdiam dalam dhamma, senang dalam Dhamma,
Kokoh dalam Dhamma, dan terampil dalam menentukan Dhamma,
Tidak mengucapkan kata-kata untuk mencela Dhamma,
Biarlah orang itu dituntun oleh kebenaran yang diucapkan dengan baik.

Perselisihan, gosip, keluhan dan niat-buruk,
Tipuan, kemunafikan, kerinduan dan keangkuhan,
Sifat agresif, kekasaran, kekotoran yang melekati,
tinggalkanlah semuanya itu, bebas dari kesombongan, berpikiran tenang.

Memahami inti dari kata-kata yang diucapkan dengan baik,
karena itu dan apa yang dipelajari adalah inti dari ketenangan;
Kebijaksanaan dan pembelajaran tidak berkembang
pada orang yang tergesa-gesa dan lalai.

Gembira dalam Dharma yang diajarkan oleh Para Mulia,
Yang pikiran, ucapan, dan perbuatan mereka tidak tertandingi
Dalam kelembutan, kedamaian, teguh dalam kondisi-kondisi meditatif,
Mencapai inti kebijaksanan dan pembelajaran.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Khuddakanikāya, Suttanipāta, Cūḷavagga, Snp 2.9)

Sādhu...Sādhu...
Itulah nasehat-nasehat Sang Bhagavā kepada Sāriputta yang termaktum dalam Sutta diatas.
Pribadi Penulis sejujurnya adalah TIDAK ADA KERAGUAN lagi terhadap Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama ini, karena Penulis dan Kalyāṇamitta lainnya telah mempraktekkan Ajaran sesuai Dhamma, dan memang Ajaran Buddha sangat bermanfaat bila dipraktekkan.
Kalyāṇamitta, dalam kehidupan kita ini sebagai Siswa Sang Buddha, maka sepatutnyalah kita untuk mengikuti dan mempraktekkan Perilaku cara hidup yang dibabarkan Beliau ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai Siswa Sang Buddha Kita harus mampu membentengi diri kita dari perilaku-perilaku amoral, kejam, bengis, dan tidak berprikemanusiaan. Kita harus mampu membangkitkan sifat-sifat bajik dalam diri kita yang kemudian termanifestasi ke dalam Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan kita.
Terkadang dalam kehidupan yang penuh lika-liku ini, sebagai Siswa yang masih berlatih, tentu kita masih belum sempurna dalam berperilaku, namun kemudian setelah mengetahui dan mengingat kembali Dhamma yang Luhur ini, setidaknya kita kemudian MENYADARI kesalahan kita dan BERUSAHA UNTUK TIDAK MENGULANGINYA KEMBALI di kemudian hari, Itulah baru bisa dikatakan seorang Siswa Sang Buddha yang bergerak maju terus menuju pada jalan pencapaian cita-cita luhur kita, yaitu Nibbāna.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

13 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka