තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
KEPERCAYAAN TENTANG ADANYA EKSISTENSI TUHAN PENCIPTA ATAUPUN ENTITAS ADI-KODRATI SANGAT BERPELUANG MENYERET SESEORANG KE DALAM JURANG PENDERITAAN
Sang Bhagavā sebagai Guru Para Dewa dan Manusia (satthā devamanussānaṃ), telah memberikan ajaran yang luhur kepada kita (Dhamma) yang adalah kebenaran Universal yang TIDAK TERBANTAHKAN.
Apa yang Beliau ajarkan selama 45 tahun di Dunia ini telah tercatat sebagian besar di dalam Tipiṭaka, yang adalah Kitab Suci agama Buddha. Di sana kita dapat melihat kebenaran yang diungkapkan oleh Beliau apa adanya, tanpa maksud apapun. Semata-mata disampaikan hanya demi Welas Asih nya kepada kita yang masih terjebak dalam ruang lingkup penderitaan tiada akhir. Sehingga adalah WAJAR bagi orang yang BIJAKSANA untuk menyelidiki maksud dari Sabda Sang Buddha dan membandingkan nya dengan realita yang ada.
Berikut ini adalah sebuah Sutta, Sabda Sang Buddha yang dapat dijadikan pelajaran bagi siapapun terkhususnya umat kepercayaan lain di luar Buddha Sāsana, untuk menyelidiki FAKTA nya sesuai realitas yang ada.
Mari disimak sutta berikut ini...
TITTHĀYATANASUTTA
...."Ada para petapa dan brahmana lainnya yang menganut doktrin dan pandangan seperti ini: ‘Apa pun yang dialami orang ini – apakah menyenangkan, menyakitkan, atau bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan – semuanya disebabkan oleh aktivitas Tuhan pencipta.’
“Kemudian, para bhikkhu, Aku mendatangi para petapa dan brahmana itu yang menganut doktrin dan pandangan seperti ini: ‘Apa pun yang dialami orang ini – apakah menyenangkan, menyakitkan, atau bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan – semuanya disebabkan oleh aktivitas Tuhan pencipta,’ dan Aku berkata kepada mereka: ‘Benarkah bahwa kalian para mulia menganut doktrin dan pandangan demikian?’ Ketika Aku menanyakan hal ini kepada mereka, mereka menegaskannya. Kemudian Aku berkata kepada mereka: ‘Kalau begitu, adalah karena aktivitas Tuhan pencipta maka kalian mungkin melakukan pembunuhan, mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan aktivitas seksual, berbohong, mengucapkan kata-kata yang memecah-belah, berkata kasar, bergosip; maka kalian mungkin penuh kerinduan, memiliki pikiran berniat buruk, dan menganut pandangan salah.’
“Mereka yang mengandalkan aktivitas Tuhan pencipta sebagai kebenaran mendasar tidak memiliki keinginan [untuk melakukan] apa yang harus dilakukan dan [untuk menghindari melakukan] apa yang tidak boleh dilakukan, juga mereka tidak berusaha dalam hal ini. Karena mereka tidak memahami sebagai benar dan sah segala sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, maka mereka berpikiran kacau, mereka tidak menjaga diri mereka sendiri, dan bahkan sebutan personal sebagai ‘petapa’ tidak dapat dengan benar ditujukan kepada mereka. Ini adalah bantahan logisKu yang ke dua atas para petapa dan brahmana yang menganut doktrin dan pandangan demikian."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Tikanipāta, Dutiyapaṇṇāsaka, Mahāvagga, AN 3.61)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah sebenar-benar nya Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama, yang patut kita semua hayati dan betul-betul kita renungkan kembali.
Sekarang, Penulis mengajak kita melihat kepada situasi kondisi di dunia akhir-akhir ini, silahkan tinjau kembali peristiwa-peristiwa yang ada, atau yang pernah terjadi, apakah mayoritas dunia saat ini aman dan damai ?? Apakah tidak ada terjadi peperangan ?? Apakah tidak ada pelanggaran moralitas (Sīla) dari orang-orang yang beragama "mayoritas" Terutama dalam hal 5 Standard Moralitas (pañcasīla) ?? Dan yang lebih parahnya lagi dengan mengatasnamakan Ajaran Kepercayaan tertentu lalu melanggar Standard Moralitas dasar tadi ??? Internet sekarang sudah tersedia, Kalyāṇamitta bisa tinggal googling saja dan akan muncul segala Fakta dan Data bertebaran secara historis dan terekam dalam sejarah umat manusia hingga detik ini! Bahwa masih ada pelanggaran Moralitas atas nama Agama/Ajaran Kepercayaan.
Sekarang lihat kembali pada Sutta Sabda Sang Bhagavā diatas, apakah benar yang dikatakan Sang Buddha tersebut ?
Kalyāṇamitta, bahkan ajaran yang dibawa oleh Buddha Gotama ini lahir terlebih dahulu jauh sebelum kelahiran agama-agama/kepercayaan yang menjadi Mayoritas saat ini, namun hebatnya Sang Buddha sudah "mampu melihat" dan memprediksi Fakta dan Realita yang terjadi jauh kedepan... itulah hebatnya Sang Buddha, Guru Para Dewa dan Manusia (satthā devamanussānaṃ). Dengan begitu, maka Sekarang sudah jelas Kalyāṇamitta ketahui apa makna Kebenaran Sejati itu.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
20 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka