Dengan Ketekunan Dalam Praktik Dhamma Maka Cita-Cita Luhur Dapat Digapai


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

DENGAN KETEKUNAN YANG TEGUH DAN BERKESINAMBUNGAN DALAM PRAKTIK DHAMMA, MAKA CITA-CITA LUHUR DAPAT DIGAPAI
Berbicara mengenai Ketekunan, kata Tekun disini menurut KBBI memiliki arti/makna : perihal tekun; kekerasan dan kesungguhan (bekerja); keasyikan.
Sejatinya kita semua manusia dalam m
engerjakan hal apapun itu, diperlukan kesungguhan, ketekunan maksimal agar dapat mencapai suatu cita-cita kita. Tanpa ketekunan, maka hasil akhir yang didapatkan mungkin tidak akan maksimal atau bahkan gagal menggapai tujuan kita tsb.
Lalu dalam konteks Buddhisme, Ketekunan ini selaras juga dengan arti diatas, yang juga menyambung dengan sikap rajin dan disiplin dalam mempraktikkan ajaran Buddha Dhamma. adalah hal yang mutlak diperlukan oleh kita para umat awam (puthujjāna) untuk menggapai cita-cita luhur kita yaitu pencapaian Nibbāna.
Lalu, apa sabda Sang Bhagavā terkait pada ketekunan ini ??
Mari disimak dalam Sutta berikut ini..

TATHĀGATASUTTA
.... “Para bhikkhu, makhluk-makhluk apa pun juga—apakah yang tanpa kaki atau yang berkaki dua atau yang berkaki empat atau yang berkaki banyak, apakah berbentuk atau tanpa bentuk, apakah memiliki persepsi, tanpa-persepsi, atau bukan memiliki persepsi juga bukan tanpa persepsi— Sang Tathāgata, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna, dinyatakan sebagai yang terunggul di antaranya. Demikian pula, kondisi-kondisi bermanfaat apa pun juga, semuanya berakar pada ketekunan, berujung pada ketekunan, dan ketekunan dinyatakan sebagai yang terunggul di antaranya. Ketika seorang bhikkhu tekun, maka dapat diharapkan bahwa ia akan mengembangkan dan melatih Jalan Mulia Berunsur Delapan.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Mahāvaggasaṁyutta, Maggasaṁyutta, Appamādapeyyālavagga, SN 45.139)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Disabdakan oleh Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama kepada kita semua terkait pada hal ketekunan ini.Yang Beliau tegaskan disini juga bahwa Ketekunan dinyatakan sebagai yang terunggul, yang akan membawa kita pada cita-cita luhur kita bila kita dengan penuh semangat dan pantang menyerah melakukan praktik Dhamma, dalam hal ini mempraktikkan dan mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Dan agar para Kalyāṇamitta disini juga tetap tekun dan disiplin penuh melatih Praktik Dhamma ini, sebab Praktik ini tidak bisa "setengah-setengah" dilakukan, dalam artian tidak serius, bermain-main, dan disertai kemalasan dimana misalnya pada satu hari kita sedang melatih Praktik Dhamma dengan sungguh-sungguh, lalu di lain hari nya kita kemudian tidak mempraktikkan nya lagi dan malah kemudian terjerumus ke hal-hal yang bertentangan dengan JMB8 dalam artian melakukan hal-hal buruk melalui Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan yang menciptakan Kamma buruk. Maka mari kita dengan penuh keseriusan dan ketekunan yang luar biasa teguh dalam mempraktikkan ajaran Buddha Dhamma ini demi menggapai Nibbāna.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

15 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka