Buddha Sasana Ini Terbuka Untuk Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

BUDDHA SĀSANA INI TERBUKA UNTUK DILAKUKAN PENYELIDIKAN MENYELURUH AGAR DAPAT DIYAKINI SUPAYA TIDAK PERCAYA BERDASARKAN IMAN BUTA
Ajaran Buddha ini bisa dikatakan sangatlah unik, karena beda dari kebanyakan kepercayaan yang ada saat ini. Ketika di ajaran kepercayaan lain ada terbersit suatu ajakan secara nyata untuk harus memasuki ajaran nya yang dianggap "paling benar" dengan minimnya klaim data dan fakta, Buddha Sāsana ini melalui Pendiri agama nya yaitu Sang Buddha Gotama malah mengajak orang untuk harus menyelidiki dulu terkait "Guru" yang menyebarkan ajaran tersebut, yang tak lain adalah Sang Buddha Gotama sendiri. Kita diajak berpikir kritis dan rasional, menyelidiki dengan cermat berlandaskan pada skeptisisme awal agar dapat melihat lebih jauh sehingga timbul keyakinan (Saddhā) yang bukan berdasarkan pada keyakinan membabi buta atau iman palsu.
Mari kita simak langsung dari sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama terkait hal ini dalam Sutta berikut ini :

VĪMAṀSAKASUTTA
.... “Para bhikkhu, seorang bhikkhu yang merupakan seorang penyelidik, yang tidak mengetahui bagaimana mengukur pikiran orang lain, seharusnya melakukan penyelidikan terhadap Sang Tathāgata untuk mengetahui apakah beliau telah tercerahkan sepenuhnya atau belum.”
.... “Para bhikkhu, seorang bhikkhu yang merupakan seorang penyelidik, yang tidak mengetahui bagaimana mengukur pikiran orang lain, seharusnya menyelidiki Sang Tathāgata berkenaan dengan dua jenis keadaan, keadaan yang dapat dikenali melalui mata dan melalui telinga sebagai berikut: 'Apakah terdapat atau tidak pada Sang Tathāgata keadaan-keadaan kotor yang dapat dikenali melalui mata atau melalui telinga?' Ketika ia menyelidikinya, ia menjadi tahu: 'Tidak terdapat keadaan-keadaan kotor yang dapat dikenali melalui mata atau melalui telinga pada Sang Tathāgata.'
.... “Para bhikkhu, ketika keyakinan seseorang telah tertanam, berakar, dan mantap di dalam Sang Tathāgata melalui alasan-alasan, istilah-istilah, dan frasa-frasa ini, keyakinannya dikatakan didukung oleh alasan-alasan, berakar pada visi, kokoh; keyakinannya tidak terkalahkan oleh petapa atau brahmana atau dewa atau Māra atau Brahmā atau oleh siapa pun di dunia. Itulah bagaimana, para bhikkhu, ada penyelidikan terhadap Sang Tathāgata sesuai dengan Dhamma, dan itulah bagaimana Sang Tathāgata diselidiki dengan baik sesuai dengan Dhamma.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Majjhimanikāya, Mūlapaṇṇāsa, Cūḷayamakavagga, MN 47)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah anjuran Sang Buddha di Sutta diatas terhadap kita para siswa Beliau.
Di era informasi saat ini, kita dibanjiri oleh berbagai ajaran, guru, dan influencer yang mengklaim memiliki kebenaran atau solusi spiritual. Vīmaṁsaka Sutta ini mengajarkan pentingnya menyelidiki terlebih dahulu kredibilitas dan integritas seseorang tsb sebelum mempercayai atau mengikuti mereka.
Bisa kita lihat sendiri disini, betapa bijaksana nya seorang Guru Spiritual yang malah mengajak umat nya untuk menyelidiki ajaran dan guru nya sebelum menerima mentah-mentah, bukan malah menolak dengan sebuah term seperti contoh : "jangan mempertanyakan keagungan tuhan" ataupun "janganlah mencobai iman" dlsb term-term seperti ini yang tidak bertanggung jawab hanya akan membuat iman buta dan timbulnya fanatisme dari halusinasi berlebihan.
Sang Bhagavā di dalam Sutta ini jelas meminta kita untuk tidak menerima seorang guru spiritual hanya karena rasa hormat, kekaguman, atau keyakinan yang tidak kritis.
Dan agar Kalyāṇamitta pahami bahwa Keyakinan (saddhā) yang timbul didasarkan pada penyelidikan ini tidak akan mudah terguncang, karena itu bersumber dari pemahaman dan pengalaman langsung, bukan hanya “percaya karena disuruh percaya”.
Dengan awal mula adanya Saddhā yang kokoh terhadap Tiratana maka akan mendukung perkembangan lebih lanjut dalam jalan menuju kepada pencapaian Nibbāna.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

02 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka