තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
MENYEBARKAN DHAMMA UNTUK PEROLEHAN MATERI ATAU PROFESI "PEDAGANG-DHAMMA" YANG MEMPERJUAL-BELIKAN DHAMMA ADALAH TINDAKAN RENDAHAN DAN PATUT DICELA!!!
Sifat manusia memang beragam, namun sayang nya, yang mendominasi dari sifat-sifat tersebut adalah didasari dari keburukan. Salah satu sifat buruk itu adalah mengumbar Kilesa Lōbha (Keserakahan) secara brutal. Bahkan hal-hal yang tak patut dijadikan Bahan Jual-Beli juga dijadikan "Sumber Cuan" bagi manusia RENDAHAN semacam itu.
Penulis menyebut nya "pedagang Dhamma" (dhammavāṇijjā), manusia rakus yang mengambil keuntungan materi dari menyebarkan Dhamma Sejati.
Dhamma yang luhur ini, pada dahulu kala, mulanya dibabarkan oleh Sang Bhagavā, dan kemudian diteruskan oleh MuridNya, para Suciwan (Arahanta), Mereka tidak mematok SEPERSERPUN Imbalan, uang, harga, emas dan perak dari pembabaran Dhamma Sejati ini, lalu MENGAPA PULA kini ada oknum Romo, Pandita, Upāsaka, Upāsikā, yang malah terang-terangan ataupun motif terselubung untuk menyebarkan Dhamma agar mendapatkan Imbalan perolehan materi ??!
Ketahuilah Kalyāṇamitta, Sang Bhagavā sendiri pada awalnya dengan niat atas dasar Maha Karuṇā (Maha Welas Asih) untuk membabarkan Dhamma yang luhur pada makhluk hidup, bukan atas motif dan tujuan lain. Hal itu tercatat di dalam Sutta Tipiṭaka yang dimana terdapat percakapan antara Sang Bhagavā dengan para murid Nya, seperti berikut ini....
KINTISUTTA
“Bagaimanakah pendapat kalian tentang Aku, para bhikkhu? Bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi jubah? Atau bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi makanan? Atau bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi tempat tinggal? Atau bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi kehidupan yang lebih baik?”
“Kami tidak berpendapat demikian tentang Sang Bhagavā: 'Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi jubah, atau demi makanan, atau demi tempat tinggal, atau demi kehidupan yang lebih baik.'”
“Jadi, para bhikkhu, kalian tidak mendefinisikan demikian tentang Aku: 'Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi jubah Atau bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi makanan Atau bahwa Petapa Gotama mengajarkan Dhamma demi tempat tinggal atau demi kehidupan yang lebih baik.' Maka bagaimanakah pendapat kalian tentang Aku?”
Yang Mulia, kami menjelaskan seperti berikut tentang Sang Bhagavā: 'Sang Bhagavā berbelas kasih dan mengusahakan kesejahteraan kami; BELIAU MENGAJARKAN DHAMMA DEMI BELAS KASIH.'”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Majjhimanikāya, Uparipaṇṇāsa, Devadahavagga, MN 103)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah telah dengan jelas disampaikan di Sutta diatas, dimana Murid Sang Bhagavā juga memValidasi bahwa memang Sang Bhagavā membabarkan dan mengajarkan Dhamma atas dasar Maha-karuṇā.
Lalu kita sebagai MuridNya Sang Buddha, kita seharusnya menjadikan Beliau sebagai Contoh panutan dalam segala hal.
Janganlah melenceng dari nilai-nilai Dhamma demi mengumbar Kekotoran bathin kita.
Dalam konteks ini, agar dapat Kalyāṇamitta pahami bahwa bagaimanapun ceritanya, Profesi Pedagang-Dhamma (Dhammavāṇijja) ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap kesucian ajaran.
Cara-cara mendapat keuntungan dari Dhamma ini dilakukan manusia serakah ini dengan berbagai model seperti :
1. Mematok harga atau mengharapkan "angpao" dari Dhammadesanā.
2. Secara terang-terangan meminta uang untuk hal yang berkaitan dengan Penyebaran Dhamma.
3. Menjual Buku-Buku Dhamma.
4. Mematok harga untuk sesi Kelas Meditasi.,
Dan berbagai cara RENDAHAN lainnya yang sangat tidak sesuai dengan semangat awal Sang Buddha dalam menyebarkan Dhamma.
Dhamma ini harus diberikan secara GRATIS alias cuma-cuma, itulah sebabnya Sang Bhagavā menyebut Dhammadāna sebagai bentuk DANA tertinggi.
Seorang umat awam yang ingin menyebarkan Dhamma, baik itu Romo atau Pandita, selayaknya sudah mampu MENGHIDUPI diri nya sendiri terlebih dahulu dan tidak menggantungkan Ekonomi diri nya dari Pembabaran Dhamma.
Dan lagi, teruntuk Romo dan Pandita yang bertindak menyelewengkan Dhamma seperti ini, jangan berpikir sempit bahwa tanpa anda-anda sekalian maka potensi mengetahui Dhamma dari umat akan hilang. Saat ini segala pengetahuan Dhamma telah mampu didapatkan di dunia maya (online) secara gratis (meskipun bermodal kuota yang tak seberapa). Tanpa anda-anda sekalian juga seorang umat awam bisa berpraktik Dhamma sesuai Dhamma (Dhammānudhamma). Maka Penulis menyarankan kepada anda sekalian untuk kembali ke jalan yang benar sesuai Anjuran Sang Buddha.
Dan lagi, untuk para umat awam Kalyāṇamitta Upāsaka Upāsikā, kita janganlah menSupport oknum umat awam Romo/Pandita yang mempunyai gelagat mencurigakan ingin mendapat perolehan materi dari memanfaatkan Dhamma. Carilah Guru Dhamma yang lain yang masih banyak diluar sana dan berkualitas, dan bilapun sudah tidak tersedia, belajarlah sendiri dari Internet di situs Suttacentral, belajar Dhamma sejati yang murni dan tidak memiliki potensi penyelewengan Dhamma.
Dengan kita bersama-sama melawan para Pedagang-Dhamma ini, maka semakin kecil potensi kedepan nya Buddha Sasana ini hancur dirusak dan dicemari oleh Perusak Sasana.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
08 Juni 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka