Sifat Tidak Serius Berlatih Dan Tidak Menghormati Dhamma Sejati


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

SIFAT TIDAK SERIUS BERLATIH DAN TIDAK MENGHORMATI DHAMMA SEJATI SUDAH SEMAKIN NAMPAK JELAS SAAT INI
Di masa teknologi yang semakin maju ini, yang memudahkan umat manusia dalam segala hal, seharusnya diharapkan mampu membuat Otak manusia semakin maju juga serta Moralitasnya pun meningkat.
Dalam konteks Buddha Sāsana ini, rasa hormat pada Ajaran luhur Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama, juga diharapkan dapat semakin meningkat. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, Penyelewengan Dhamma sudah mulai nampak, ketiadaan rasa Hormat dari umat dan bahkan Bhikkhu itu sendiri sudah mulai jelas terlihat saat ini, seperti di Video diatas, seseorang yang sudah memakai jubah seharusnya harus SADAR BETUL bahwa Beliau itu sedang "Meneladani jalan luhur Sang Bhagavā" dan harus berlatih dengan serius, bukan bermain-main seperti di video diatas. Inilah contoh satu dari banyaknya ketiadaan rasa hormat pada Sāsana ini.
hal ini juga diungkapkan oleh Sang Bhagavā sendiri dalam Sutta berikut ini.. 


PAṬHAMASADDHAMMASAMMOSASUTTA
“Para bhikkhu, ada lima hal ini yang mengarah pada kemunduran dan lenyapnya Dhamma sejati. Apakah lima ini?
(1) Di sini, para bhikkhu tidak dengan hormat mendengarkan Dhamma;
(2) mereka tidak dengan hormat mempelajari Dhamma;
(3) mereka tidak dengan hormat menghafalkan Dhamma;
(4) mereka tidak dengan hormat memeriksa makna ajaran-ajaran yang telah mereka hafalkan;
(5) mereka tidak dengan hormat memahami makna dan Dhamma dan kemudian berlatih sesuai Dhamma. Kelima hal ini mengarah pada kemunduran dan lenyapnya Dhamma sejati."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Pañcakanipāta, Catutthapaṇṇāsaka, Saddhammavagga, AN 5.155)

Sādhu...Sādhu...
Itulah Sabda Sang Bhagavā diatas terkait lenyapnya Dhamma Sejati dimulai dari tidak adanya rasa Hormat pada Dhamma. Kita dapat membayangkan saja, pada masa Buddha Gotama sedang hidup di dunia ini, sewaktu sesaat Beliau selesai mengalami momen pencerahan, timbul niat dari Sang Bhagavā untuk tidak mau mengajar Dhamma, mengetahui hal itu lalu Dewa Maha Agung ; Maha  Brahmā Sahampati rela turun dari kediaman nya alam surga Akaniṭṭha ke dunia langsung menghadap Sang Bhagavā berlutut dan memohon pada Sang Buddha agar mengajarkan Dhamma.
Dari contoh ini saja, sudah Begitu jelas bahwa para Dewata sangatlah menghormati Dhamma. Lalu manusia sekarang, entah dengan motif apa sudah mulai muncul sifat-sifat tidak menghormati Dhamma. Itu adalah contoh buruk.
Maka oleh karena itu, untuk kita para Kalyāṇamitta yang masih memiliki rasa hormat pada Buddha Sāsana ini, mari kita junjung tinggi rasa hormat pada Dhamma dan segala praktiknya, agar Dhamma Sejati ini tetap eksis dan bisa dipertahankan dan diwariskan pada generasi mendatang kelak. dan dewasa ini, jika muncul Bhikkhu-Bhikkhu yang berjubah namun tindak tanduknya "melenceng" dari sifat seorang Samaṇa pengikut ajaran Buddha, maka sepatutnya kita tidak perlu menyokongnya demi mempertahankan Dhamma & Vinaya ini. Tetapi carilah Guru/Bhikkhu lain yang betul-betul menjalankan Praktik sesuai Dhamma Sejati. Karena masih banyak Bhikkhu yang berkualitas di dunia.
Semoga kita semua dijauhkan dari orang-orang Dungu perusak Sāsana.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

26 Mei 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka