තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
INILAH 8 KONDISI DUNIAWI YANG AKAN DIALAMI OLEH SETIAP MANUSIA TANPA MEMANDANG SUKU, AGAMA, RAS, GOLONGAN, JENIS KELAMIN, DSB.
Setiap makhluk hidup yang sudah terlahir sebagai "manusia", pada hakikatnya pasti akan mengalami ke 8 kondisi duniawi yang tidak terelakkan. Inilah yang disebut sebagai Dhamma Duniawi.
Apa saja ke 8 Kondisi duniawi itu ?
1. Untung
2. Rugi
3. Ketenaran
4. Tanpa Ketenaran
5. Dicela
6. Dipuji
7. Bahagia
8. Menderita
Inilah ke 8 kondisi fenomena yang Semua Orang akan Mengalaminya dan Tidak ada makhluk "Manusia" yang bebas dari 8 kondisi ini, bahkan termasuk Sang Buddha sendiri juga mengalaminya.
Sekarang, mari kita pertegas dengan Sutta Tipiṭaka yang menyatakan mengenai ke 8 kondisi duniawi dibawah ini...
DUTIYALOKADHAMMASUTTA
“Para bhikkhu, delapan kondisi duniawi ini berputar di sekeliling dunia, dan dunia berputar di sekeliling delapan kondisi duniawi ini. Apakah delapan ini? Untung dan rugi, kehinaan dan kemasyhuran, celaan dan pujian, dan kenikmatan dan kesakitan. Kedelapan kondisi duniawi ini berputar di sekeliling dunia, dan dunia berputar di sekeliling kedelapan kondisi duniawi ini.
.... “Keuntungan menguasai pikirannya, dan kerugian menguasai pikirannya. Kemasyhuran menguasai pikirannya, dan kehinaan mengusai pikirannya. Celaan menguasai pikirannya, dan pujian menguasai pikirannya. Kenikmatan menguasai pikirannya, dan kesakitan menguasai pikirannya. Ia tertarik pada keuntungan dan menolak kerugian. Ia tertarik pada kemasyhuran dan menolak kehinaan. Ia tertarik pada pujian dan menolak celaan. Ia tertarik pada kenikmatan dan menolak kesakitan. Demikianlah dengan terlibat dalam ketertarikan dan penolakan, ia tidak terbebas dari kelahiran, dari penuaan dan kematian, dari dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan, dan kesengsaraan; ia tidak terbebas dari penderitaan, Aku katakan.
.... “Keuntungan tidak menguasai pikirannya, dan kerugian tidak menguasai pikirannya. Kemasyhuran tidak menguasai pikirannya, dan kehinaan tidak mengusai pikirannya. Celaan tidak menguasai pikirannya, dan pujian tidak menguasai pikirannya. Kenikmatan tidak menguasai pikirannya, dan kesakitan tidak menguasai pikirannya. Ia tidak tertarik pada keuntungan dan tidak menolak kerugian. Ia tidak tertarik pada kemasyhuran dan tidak menolak kehinaan. Ia tidak tertarik pada pujian dan tidak menolak celaan. Ia tidak tertarik pada kenikmatan dan tidak menolak kesakitan. Demikianlah setelah meninggalkan ketertarikan dan penolakan, ia terbebas dari kelahiran, dari penuaan dan kematian, dari dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan, dan kesengsaraan; ia terbebas dari penderitaan, Aku katakan."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Aṭṭhakanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Mettāvagga, AN 8.6)
Sādhu...Sādhu...
Jadi sekarang kita sudah mengetahui ke 8 kondisi duniawi ini yang diberitahukan oleh Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama, dan pada akhirnya kita memahami bahwa adalah sebuah KEWAJARAN bila kita mengalami satu atau beberapa dari ke 8 kondisi duniawi tersebut.
Setelah mengetahui ke 8 kondisi ini, kita para Kalyāṇamitta yang bijaksana sejatinya harus TIDAK MELEKATI kondisi-kondisi apapun itu. Seperti yang Sang Buddha sendiri nyatakan di Sutta diatas, kita semestinya Tidak Menolak maupun Tidak Terikat pada kondisi-kondisi tersebut namun menerima nya sebagai bagian dari sifat duniawi yang wajar dialami oleh kita.
Dan Pahamilah bahwa segala sesuatu nya itu adalah bersifat Anicca (Ketidakkekalan), oleh karena itu Semua kondisi ini sejatinya hanya bersifat sementara dan tidak dapat kita kendalikan sepenuhnya.
Maka, Sikap kita yang seharusnya adalah Tenang-Seimbang (Upekkhā) dalam menghadapi kondisi duniawi tersebut.
Dengan melakukan hal-hal yang benar dalam mengatasi kondisi duniawi ini, kita akhirnya tidak melekat lagi pada apapun kondisi duniawi itu dan mampu belajar melepas serta juga mengurangi Kilesa di dalam bathin untuk muncul sebagai akibat dari menghadapi kondisi-kondisi duniawi tersebut, hingga akhirnya kita mampu terlepas dari penderitaan ini dan akhirnya tercapailah Nibbāna.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
21 Mei 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
