තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
SUDAHKAH ATAU [PERNAHKAH] KALYĀṆAMITTA MELAKSANAKAN PRAKTIK SĪLA YANG LEBIH TINGGI, YAITU UPOSATHA AṬṬHAṄGA-SĪLA DI SETIAP HARI UPOSATHA ??
Praktik Dhamma ini bagi kita para Kalyāṇamitta yang telah bertekad dan juga beraspirasi untuk mencapai keluhuran Nibbāna, adalah sepatutnya bagi kita untuk kemudian tidak mengingkari untuk melaksanakan (Standard Moralitas) Sīla yang lebih tinggi, lebih luhur, lebih mulia dari Standard yang telah ada (Pañcasīla) yaitu Uposatha Aṭṭhaṅga-Sīla. sangat perlu diketahui bahwa pelatihan Standard Moralitas ini adalah TIDAK MUNGKIN di Skip atau diabaikan, sebab ini adalah sudah "Satu Paket" Praktik Dhamma sesuai Ajaran di Buddha Sāsana yang mengarah menuju Nibbāna, yaitu Sīla, Samādhi, Paññā. Maka oleh karena itu, hal ini sangat penting ditekankan dalam konteks kali ini untuk membangkitkan pengetahuan dan keseriusan dari kita untuk berpraktik Dhamma. janganlah menganggap bahwa adalah sebuah kerugian jika kita mampu berpraktik Sīla yang lebih tinggi ini, malah adalah suatu berkah yang tak ternilai bagi kita bila mampu melaksanakan pelatihan Uposatha Aṭṭhaṅga-sīla ini, seperti yang telah diSabdakan oleh Sang Bhagavā di dalam Sutta berikut ini...
VITTHATŪPOSATHASUTTA
.... "Seseorang seharusnya tidak membunuh makhluk-makhluk hidup atau mengambil apa yang tidak diberikan; ia seharusnya tidak berkata bohong atau meminum minuman memabukkan; ia harus menahan diri dari aktivitas seksual, dari ketidak-sucian; ia seharusnya tidak makan di malam hari atau pada waktu yang tidak tepat.
Ia seharusnya tidak mengenakan kalung bunga atau mengoleskan wangi-wangian; ia harus tidur di tempat tidur [yang rendah] atau alas tidur di lantai; ini, mereka katakan, adalah uposatha berfaktor delapan yang dinyatakan oleh Sang Buddha, Yang telah mencapai akhir penderitaan.
Sejauh matahari dan rembulan berputar, memancarkan cahaya, begitu indah dipandang, penghalau kegelapan, bergerak di sepanjang cakrawala, bersinar di angkasa, menerangi segala penjuru.
Kekayaan apa pun yang ada di sini —mutiara, permata, dan beryl yang baik, emas tanduk dan emas gunung, dan emas alami yang disebut haṭaka –
SEMUA ITU TIDAK SEBANDING DENGAN SEPER ENAM BELAS BAGIAN DARI UPOSATHA YANG LENGKAP DALAM DELAPAN FAKTOR, SEPERTI HALNYA SEKUMPULAN BINTANG [TIDAK DAPAT MENANDINGI] CAHAYA REMBULAN.
Oleh karena itu seorang perempuan atau laki-laki yang bermoral setelah menjalankan uposatha yang lengkap dalam delapan faktor, dan setelah melakukan jasa yang menghasilkan kebahagiaan, pergi tanpa cela menuju alam surga.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Aṭṭhakanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Uposathavagga, AN 8.42)
Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama dalam Sutta diatas yang sangat menggembirakan. Karena Sabda Sang Buddha tidaklah pernah salah dan melenceng, Sabda beliau adalah kebenaran Mutlak. Dan dengan mengetahui Sabda yang menggembirakan ini, lalu akankah kita kemudian melewatkan praktik Dhamma dari menjalankan Praktik uposatha Aṭṭhaṅga-sīla ini selama kita masih hidup ?? Marilah Kalyāṇamitta, kita berusaha tumbuhkan semangat untuk berpraktik Dhamma lebih intensif lagi sesuai dengan anjuran dari Sang Bhagavā, kita diibaratkan pasien yang sedang sakit dan telah menerima "resep dokter" berupa praktik Dhamma ini, lalu akankah kita yang sedang sakit ini malah melewatkan memakan obat tersebut dan masih ingin sakit dan sakit terus menerus ???! Kita haruslah bijaksana dalam menyikapi hidup ini, jika kita lengah, kita mungkin kehilangan kesempatan kita selagi bisa berpraktik Dhamma sesuai Dhamma (Dhammānudhamma), maka lakukanlah sekarang! Dan jangan tunggu kesempatan itu hilang demi menggapai cita-cita luhur ini, Nibbāna.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
19 Desember 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
