Kebijaksanaan atau Panna Itu Murni Diperlukan Dan Diaplikasikan Dalam Kehidupan Kita Saat Ini


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

KEBIJAKSANAAN (PAÑÑĀ) ITU MURNI DIPERLUKAN DAN DIAPLIKASIKAN DALAM KEHIDUPAN KITA SAAT INI
Ajaran Buddha Sāsana ini bukan ajaran yang berbasis pada doktrin semata, tetapi adalah ajaran yang logis, bahkan sangat logis. Juga bukan ajaran yang konyol yang bila dijalankan hanya akan membuat seseorang menjadi menderita sepihak dan terpuruk, bukanlah seperti itu. Ajaran Buddha Sāsana ini masuk akal sebagaimana adanya, dalam artian kita mengetahui bahwa Ajaran ini mengajarkan Kebaikan yang "high value" diatas rata-rata kepercayaan yang ada masa kini, tetapi meskipun begitu, bukan berarti ketika kita sudah menjalankan Ajaran ini kemudian kita dapat berlaku baik secara konyol yang hanya akan merugikan diri kita sendiri, maka itu tidak mencerminkan ajaran inti dari Buddha Sāsana. ingatlah bahwa Kebijaksanaan (Paññā) adalah inti ajaran Buddha Sāsana, maka sepatutnya juga kita haruslah berlaku secara BIJAKSANA DALAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN INI. Sekarang, inilah yang dimaksud sebagai Bijaksana sesuai arahan dan Sabda dari Sang Bhagavā seperti yang tertera di dalam Sutta berikut ini..

MAṄGALASUTTA
.... “Jangan bergaul dengan orang-orang dungu, tetapi bergaullah dengan orang-orang bijak; dan hormatilah orang-orang yang layak dihormati—inilah berkah utama.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Khuddakanikāya, Suttanipāta, Cūḷavagga, Snp 2.4)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang adalah kebenaran sejati ini. Telah kita baca kutipan Stanza Sutta diatas ini yang termasuk Sutta yang sangatlah terkenal di Buddha Sāsana. berisi pengetahuan mengenai apa yang disebut sebagai Berkah Utama, tertinggi, yang dibabarkan Sang Bhagavā sendiri kepada Seorang Devatā yang menanyakan mengenai pertanyaan prihal apa itu berkah yang utama. Dan kutipan sutta diatas itu adalah stanza pertama sebagai bagian dari berkah utama, yaitu kita sebagai pengikut ajaran Buddha Sāsana ini dan mempraktekkan Dhamma adalah sepatutnya melaksanakan sesuai dengan bunyi stanza tersebut. Seperti yang telah saya (penulis) katakan diatas, kita tahu bahwa ajaran Buddha Sāsana ini sangatlah murni penuh kebaikan, tidak bercacat yang artinya dimana tidak terdapat sedikitpun noda kekotoran dari kilesa di dalam AjaranNya. Namun begitu, tetap diperlukan kebijaksanaan (paññā), bahwa bukan serta merta melaksanakan kebajikan tanpa mempertimbangkan sisi kebijaksanaan. Seperti Stanza diatas ini, kita tidaklah perlu bergaul, berteman dengan orang dungu. (Orang dungu disini adalah orang yang tidak memiliki standard moralitas, pelanggar Sīla, terutama Dasa Akusala Kamma), maka jika ada orang yang kita kenal dan termasuk kategori ini, segera menjauh, karena mereka dapat mempengaruhi kita dengan sifat buruk nya, justru Sang Bhagavā mendorong kita untuk bergaul dengan orang bijaksana (yang menjalankan praktik Dhamma dengan baik), dan diharapkan setelah bergaul dengan orang Bijaksana ini dan kita akan meniru cara hidup mereka. Inilah kebenaran yang telah disampaikan, jadi kesimpulannya, janganlah kita menjadi "sok baik" atau "sok gaul" dengan bergaul dan berteman dengan siapapun itu, apalagi orang yang memiliki sifat yang pas dan cocok disebut Orang Dungu, itu tidaklah perlu dilakukan! Sebaliknya, carilah orang Bijaksana dan belajarlah Dhamma dari mereka demi kesejahteraan kita.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

25 Desember 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka