Ada Beberapa Kriteria Umat Awam Disebut Kaum Buangan Karena Mempercayai Pandangan Salah


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

ADA BEBERAPA KRITERIA KETIKA SEORANG UMAT AWAM ADALAH SELAYAKNYA "KAUM BUANGAN" KARENA MEMPERCAYAI AJARAN PANDANGAN SALAH
Apa yang disampaikan disini murni adalah Ajaran Dhamma Sejati yang adalah disebut sebagai Buddha Sāsana dengan bersumber dari kitab suci Tipiṭaka pāḷi, dan dengan disertai sedikit penambahan penjelasan mengenai konteks tertentu. Jadi tidaklah perlu diragukan lagi segala pembahasan topik disini, sebab inilah kebenaran sebagaimana adanya yang perlu disampaikan. Ajaran yang telah dibabarkan oleh Sang Bhagavā +/- 2600 tahun lalu ini hingga detik ini tampil unik dan berbeda dari ajaran yang lainnya, disini segala sesuatu dijelaskan lebih mengutamakan pada sisi aspek logika kemanusiaan yang dapat lebih diterima oleh manusia kebanyakan dibandingkan dengan ajaran yang lebih berfokus pada iman dan sisi supranatural dan sejenisnya. Dan dalam hal ini, Sang Buddha sendiri telah menyertakan ciri-ciri seorang umat awam yang masih didasari pemahaman Pandangan Salah, yang tentunya akan menimbulkan kerugian, kemerosotan, dan penderitaan sebagai akibat meyakini kepercayaan pandangan salah (micchādiṭṭhi) tersebut. Mari disimak dalam Sutta dibawah berikut ini...

CAṆḌĀLASUTTA
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang umat awam adalah seorang caṇḍāla umat awam, noda umat awam, yang terakhir di antara para umat awam. Apakah lima ini?
(1) Ia hampa dari keyakinan;
(2) ia tidak bermoral;
(3) IA BERSIFAT TAKHYUL DAN MEMPERCAYAI TANDA-TANDA GAIB, BUKAN MEMPERCAYAI KAMMA;
(4) ia mencari orang yang layak menerima persembahan DI LUAR DARI SINI; dan
(5) IA MELAKUKAN PERBUATAN-PERBUATAN [BERJASA] DI SANA TERLEBIH DULU.
Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang umat awam adalah seorang caṇḍāla umat awam, noda umat awam, yang terakhir di antara para umat awam.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Pañcakanipāta, Catutthapaṇṇāsaka, Upāsakavagga, AN 5.175)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang bermakna kebenaran ini.
Sekarang, Maksud kata caṇḍāla disini adalah sebutan untuk kaum/kasta buangan/rendahan pada masa india kuno di zaman Sang Buddha. Dan Sang Buddha menyatakan bahwa Umat Awam (manusia) yang memiliki 5 kriteria diatas itu adalah selayaknya seperti KAUM BUANGAN (SAMPAH). Hal ini sangat tegas disampaikan sebab, memang karena "sampah-sampah" inilah yang menjerat manusia tetap berada di ruang lingkup Saṃsāra merasakan pahit getir penderitaan tiada akhir.
Jadi intinya, sesuai dengan kriteria diatas tersebut, memang sangatlah tepat bahwa semua ciri tersebut terdapat di Ajaran Pandangan Salah yang masih eksis hingga detik ini. Kaum Buangan ini tidak memiliki keyakinan pada permata Termulia (Tiratana), tidak bermoral (masih melegalkan pelanggaran moralitas atas dasar "iman" mereka), dan juga terkhusus pada Ajaran-Ajaran Dhamma Palsu yang berada di sekitar kita ini yang memiliki ciri khas hampir sama dengan "Ajaran Buddha" tetapi aslinya hanyalah Dhamma Palsu atau Dhamma Tiruan (Saddhammapatirūpa) ini juga ada kriteria-kriteria seperti diatas ini, salah satu nya sangat mempercayai supranatural, klenik, mistisme, mengagungkan karakter entitas-entitas Protagonis dan menciptakan, melabeli serta membenci karakter entitas Antagonis lawan dari sang Protagonis, dan dari kepercayaan Salah ini lah para pemeluk Dhamma Palsu ini mempercayai bahwa "semua adalah hukuman Protagonis karena kita berdosa" atau "ini cobaan Protagonis", dan atau "ini karena godaan Antagonis", berlawanan dengan Hukum Kamma dan semua karangan ini yang aneh bin ajaib tak berdasar dan lucu nya bisa dipercaya oleh manusia, inilah bukti kebenaran Ajaran Buddha Sāsana bahwa Avijjā (ketidaktahuan) adalah sumber kemerosotan (kebodohan) makhluk.
Oleh karena itu disampaikan disini, sekali lagi, janganlah sampai kita masih meyakini satu atau dua Pandangan Salah seperti diatas atau kita ini adalah Kaum Buangan dan penghuni abadi Saṃsāra.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

12 Desember 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka