Kesedihan, Kesakitan, Ketidaksenangan, Keputusasaan, Hal Normal Di Dalam Siklus Lahir-Mati


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

KESEDIHAN, RATAPAN, KESAKITAN, KETIDAK-SENANGAN, DAN KEPUTUS-ASAAN ADALAH HAL NORMAL BAGI SEMUA MAKHLUK HIDUP YANG MASIH BELUM TERBEBAS DARI SIKLUS LAHIR-MATI
Ajaran yang telah ada (lahir di dunia) +/- 2600 tahun silam ini, sangatlah mencengangkan kita semua akan pengetahuan di dalam nya yang sangat luar biasa. Ajaran Buddha Sāsana ini yang sedemikian luar biasa ini seakan hadir di dunia bagi kita para Kalyāṇamitta yang telah siap dengan Ajaran Dhamma Nya yang luhur. Memang semua Makhluk Hidup memerlukan Dhamma agar dapat terbebas dari penderitaan, namun masalahnya tidak semua Makhluk Hidup dapat mengerti, memahami bahkan untuk berjumpa saja tidak bisa! Karena memang Penderitaan di Saṃsāra ini sedemikian hebatnya sehingga akan menjadi hal yang sangat jarang untuk dapat berjumpa Buddha Sāsana apalagi memahami dan menembusnya. Inilah akibat penderitaan itu yang selalu hadir di setiap makhluk hidup tanpa terkecuali sehingga dapat dipastikan terus terlahir-mati-lahir-mati di 26 alam bagian Saṃsāra, namun masalahnya lebih dominan di 3 alam menderita. Mari disimak dalam Sutta dibawah ini...

TATIYACETANĀSUTTA
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, apa yang dikehendaki seseorang, dan apa yang direncanakan seseorang, dan kecenderungan pada apa pun yang dimiliki seseorang: ini menjadi dasar bagi pemeliharaan kesadaran. Jika ada dasar maka ada penyokong bagi terbentuknya kesadaran. Jika kesadaran terbentuk dan telah berkembang, maka ada kecenderungan. Jika ada kecenderungan, maka ada datang dan pergi. Jika ada datang dan pergi, maka ada meninggal dunia dan terlahir kembali. Jika ada meninggal dunia dan terlahir kembali, maka kelahiran, penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan di masa depan juga muncul. Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Nidānavaggasaṁyutta, Nidānasaṁyutta, Kaḷārakhattiyavagga, SN 12.40)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang sebenar-benar nya. Bahwa ada poin-poin yang mendasari dan saling terkait dengan puncak penderitaan ini. Dan mau bagaimanapun ceritanya, jika tetap ada Kelahiran dan Kematian, maka tetap akan ada kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan. Adalah hal yang tak terelakkan, menerima ataupun tidak, semua Makhluk Hidup selama masih berada di alam Saṃsāra tidak akan lepas dari jeratan ragam macam penderitaan ini. Jadi kesimpulan singkatnya untuk mengakhiri segala kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan, maka siklus Kelahiran-kematian itu sendiri harus diputuskan, yaitu dengan cara yang telah dibabarkan oleh Sang Bhagavā yaitu dengan menembus sepenuhnya 4 Kebenaran Mulia dengan menjalankan Jalan Mulia Berunsur 8. Itulah ajaran yang luhur yang patut kita laksanakan bila memang ingin mengakhiri segala "drama" di Saṃsāra ini. Dan camkanlah bahwa tiada cara lain selain cara yang dibabarkan oleh Sang Bhagavā ini untuk terbebas dari penderitaan.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

11 November 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka