Kurangilah Berucap Fitnah, Memecah Belah, Kasar, Dan Gosip Yang Tidak Bermanfaat


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta

KURANG-KURANGILAH BERUCAP FITNAH, MEMECAH BELAH, UCAPAN KASAR DENGAN MARAH, DAN OMONGAN GOSIP YANG TIDAK BERMANFAAT
Manusia ini memang unik karena memiliki tabiat dan sifat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, dan jika dikumpulkan 10 orang yang saling tidak kenal, maka 10 macam sifat karakter lah yang akan kita dapatkan dan tidak ada kemiripan satu sama lainnya. Tidak heran karena setiap makhluk membawa serta Tabiat mereka yang terbentuk di sepanjang Saṃsāra ini. Jika Tabiat yang baik maka akan sangat bagus, namun jika Tabiat yang buruk (rata-rata makhluk memiliki tabiat buruk) yang dikembangkan, maka sungguh sangat disayangkan karena itu adalah bentuk Kamma Buruk. Salah satu tabiat buruk tersebut dilakukan melalui ucapan-ucapan yang buruk dan tidak bermanfaat. Jadi disini Sang Bhagavā memberikan kita "warning" bagi yang suka melakukan  ucapan yang tidak bermanfaat, mari simak dalam Sutta berikut ini...

DUCCARITAVIPĀKASUTTA
.... " (5) “UCAPAN MEMECAH-BELAH, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, ucapan memecah-belah paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami perpecahan dengan teman.

(6) “UCAPAN KASAR, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, ucapan kasar paling sedikit adalah kondusif untuk mendengar suara-suara yang tidak menyenangkan.

(7) “BERGOSIP, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, bergosip paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami ketidak-percayaan orang lain atas kata-katanya."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Aṅguttaranikāya, Aṭṭhakanipāta, Paṭhamapaṇṇāsaka, Dānavagga, AN 8.40)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang adalah kebenaran sejati.
Kalimat Sutta diatas ini adalah hanyalah kutipan dari sebagian besar lainnya yang dibabarkan oleh Sang Buddha.
Sekarang, Kalyāṇamitta telah memahami ini dengan benar, bahwa model ucapan seperti yang diSabdakan di atas itu adalah Buruk.. dan akan membawakan akibat kamma buruk nantinya. Mari berkaca kepada diri kita sendiri saja, tanpa berusaha menunjuk, membandingkan, atau bahkan menggurui orang lain, apakah kita sendiri masih suka melakukan 3 macam model Ucapan Buruk diatas ??
Jika tidak, maka pertahankanlah sifat baik ini dengan tetap menghindari 3 macam Ucapan Buruk ini, akan tetapi jika Iya, maka rubahlah sifat buruk itu, kita tahu itu tidak bermanfaat dan oleh karena itu janganlah lagi melakukannya! Ucapan Sang Buddha adalah kebenaran mutlak yang sebagaimana adanya, jika terus-terus memelihara tabiat ucapan buruk ini maka silahkan terima saja konsekuensi nya dengan akibat buruk yang didapatkan di kehidupan sepanjang perjalanan Saṃsāra.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

25 Oktober 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka