තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
BILA SESEORANG MENINGGAL DARI ALAM MANUSIA, MAKA LEBIH BANYAK DARI MANUSIA INI YANG AKAN TERLAHIR DI NERAKA DIBANDINGKAN TERLAHIR KEMBALI MENJADI MANUSIA
Penulis kembali menegaskan topik ini yang relate dengan postingan sebelumnya, dan tentunya disertakan dengan bukti penjelasan yang akurat berdasarkan sumber Tipiṭaka pāḷi yang otentik sebagai dasar Ajaran Buddha Sāsana. yaitu prihal mengenai "kejatuhan" (Punabbhava) kelahiran kembali manusia ke alam Neraka. Hal ini perlu ditegaskan kembali kali ini sebab (pemahaman) ini bukanlah apa yang penulis ciptakan sendiri melainkan disadur dari kitab, dan bukan juga maksud penulis membangkitkan rasa takut dengan menakut-nakuti Kalyāṇamitta dengan memberikan postingan seperti ini, namun bila ini memang REALITA dan FAKTA maka seharusnya patut diterima oleh kita semua tanpa adanya rasa penolakan, namun dibawa ke dalam bathin sebagai bahan refleksi dan perenungan.
Sekarang mari disimak Sabda Sang Bhagavā dalam Sutta berikut ini...
MANUSSACUTINIRAYASUTTA
"Sang Bhagavā mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jariNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut:
“Para bhikkhu, bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganKu ini atau tanah di seluruh bumi ini?”
“Yang Mulia, tanah di seluruh bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavā ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.”
“Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang, ketika meninggal dunia sebagai manusia, terlahir kembali di antara manusia. Tetapi banyak sekali makhluk-makhluk yang, ketika meninggal dunia sebagai manusia, terlahir kembali di neraka. Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan."
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Mahāvaggasaṁyutta, Saccasaṁyutta, Pañcagatipeyyālavagga, SN 56.102)
Sādhu...Sādhu...
Inilah Fakta kebenaran sesungguhnya yang disabdakan oleh Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama.
Dan mengapa ini dapat dikatakan sebagai fakta ? Sekarang, Kalyāṇamitta dapat melihat sendiri kondisi masyarakat dunia saat ini, menurut Kalyāṇamitta apakah yang dilakukan melalui Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan sebagian besar mayoritas manusia di dunia ini sudah pada koridor yang baik ?? Apakah dunia ini tampak aman, damai, betul-betul nyaman ditempati ?? Apakah tidak ada aktivitas jahat/kriminal yang dijumpai di seluruh dunia bahkan untuk sehari saja ??!
Nah! Sekarang Kalyāṇamitta sudah pahami hal ini, dan alangkah baiknya bila bisa merefleksikan diri kita sendiri apabila ada tingkah laku Pikiran, Ucapan, dan Perbuatan yang melenceng dari nilai-nilai Dhamma. Kita mesti teguhkan prinsip kita di Buddha Sāsana ini dengan mempraktekkan ajaran, bila orang lain mau memilih jatuh ke Neraka, ataupun mereka tak sadar perbuatan mereka bisa menyebabkan kejatuhan ke alam neraka, maka itu sudah urusan mereka, kita tidak punya banyak waktu untuk mengurus orang-orang yang sangat Dungu dan tidak mengenal Dhamma. Maka Penulis katakan sekali lagi dan berulang kali, berbahagialah sebab kita sudah berada di Buddha Sāsana yang luhur yang akan membawa pada Nibbāna.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
19 Agustus 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka