Tidak Ada Satupun Harta Benda Yang Akan Dibawa Setelah Kematian


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

RENUNGKANLAH INI DENGAN BAIK : "TIDAK ADA SATUPUN HARTA BENDA YANG AKAN DIBAWA SETELAH KEMATIAN KE KELAHIRAN SELANJUTNYA KECUALI KAMMA KITA"
Sungguh ironis sekali jika melihat situasi kondisi Moralitas masyarakat dunia kita akhir-akhir ini, setiap hari nya bisa kita jumpai hal-hal atau kasus yang berkaitan dengan degradasi moralitas. Entah itu kasus Korupsi, kasus perebutan lahan/tanah, modus Penipuan, kejahatan, hingga pencurian dan pembunuhan keji. Dan kebanyakan kasus ini lebih didasari atas Keserakahan Manusia itu sendiri. Menyuburkan Kilesa Lōbha itu hingga menjadi-jadi dan bermanifestasi menjadi Kilesa Dosa.
Manusia rela dan tega berbuat segala pelanggaran-pelanggaran moralitas dan menciderai kemanusiaan demi pemuasan nafsu ragawi, perolehan harta benda, status, dsb, dan ironisnya meskipun seseorang sudah lebih dari cukup untuk menghidupi dirinya atau keluarga nya, ternyata MASIH BELUM CUKUP dan berbuat curang demi perolehan-perolehan duniawi itu, demikianlah kondisi ini yang terjadi saat ini.
Perlu lah kita renungkan bahwa segala kepemilikan itu tidak akan dibawa mati! Kita sejatinya janganlah demi memuaskan nafsu perolehan duniawi ini lalu melanggar poin-poin Sīla moralitas, karena itu tindakan yang sungguh tidak Manusiawi, dan itu akan berakibat buruk kepada kita sendiri pada kehidupan ini maupun kehidupan akan datang.
Sekarang, mari disimak Sabda Sang Bhagavā terkait hal ini..

DUTIYAAPUTTAKASUTTA
“Hasil panen, kekayaan, perak, emas,
Atau apa pun kepemilikan lainnya yang ada,
Para budak, pekerja, kurir,
Dan mereka yang hidup bergantung padanya:
Tanpa membawa apa pun ia harus pergi,
SEGALANYA HARUS DITINGGALKAN.

“Tetapi apa yang telah ia lakukan melalui jasmani,
Atau melalui ucapan atau pikiran:
Ini adalah SESUNGGUHNYA MILIKNYA,
Ini adalah yang sesungguhnya IA BAWA KETIKA IA PERGI;
Ini adalah apa yang MENGIKUTINYA
Bagaikan bayangan yang tidak pernah terpisah.

“Oleh karena itu seseorang harus MELAKUKAN APA YANG BAIK
SEBAGAI TABUNGAN BAGI KEHIDUPAN MENDATANG.
JASA ADALAH PENYOKONG makhluk-makhluk hidup
[Ketika mereka muncul] di alam lain.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Sagāthāvaggasaṁyutta, Kosalasaṁyutta, Dutiyavagga, SN 3.20)

Sādhu...Sādhu...
Demikianlah Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama yang sangat bermakna dan sangat dibutuhkan untuk kondisi saat ini.
Kalyāṇamitta, Ajaran Buddha mengajarkan kita untuk selalu bercukup diri/berpuas hati (Santuṭṭhi) dalam setiap momen kehidupan kita, Bahkan kita disarankan untuk mampu berbagi materi (Dāna) kita dalam kehidupan kita saat ini.
Janganlah kita kemudian membangkitkan rasa Tidak pernah cukup dalam bathin yang akan semakin menyuburkan Kilesa Lōbha setiap saat di kehidupan kita.
Lihatlah pada kasus baru-baru ini, yang demi memperebutkan benda materi (Candi), 2 negara mayoritas Buddhis sampai rela berperang dengan ego masing-masing memperebutkannya, demi candi itu hingga rela mengorbankan nyawa penduduknya, menambah penderitaan bagi mereka yang terdampak perang. Padahal di dalam Buddha Sāsana ini nilai sebuah nyawa kehidupan lebih berarti daripada sebuah benda materi apapun itu,.
Jadi Kalyāṇamitta, untuk ditekankan sekali lagi.. bahwa Kekayaan material, status sosial, kekuasaan, atau segala sesuatu yang bersifat duniawi itu tidak memiliki nilai sama sekali dan atau pengaruh apa pun setelah kematian, tetapi hanya Kamma Kebajikan yang kita perbuat lah yang akan kita bawa sampai kapanpun.
Renungkanlah Sabda Sang Bhagavā diatas kemudian untuk menyadarkan kita yang selama ini mungkin sudah melenceng dari nilai-nilai luhur Dhamma, yang sudah melanggar Sīla demi perolehan-perolehan duniawi yang sementara ini.

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

26 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka