Ajaran Buddha Lebih Berlandaskan Logika Bukan Klenik, Mistik, Dongeng


Theruwansaranai!
තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta 

AJARAN YANG MURNI, TANPA CACAT INI YANG DIBABARKAN OLEH SEORANG SAMMĀSAṂBUDDHA LEBIH BERLANDASKAN PADA LOGIKA BUKAN KLENIK, MISTIK, DAN ATAU DONGENG PENGANTAR TIDUR
Teruntuk para Kalyāṇamitta yang belum mantap arahnya berada di Buddha Sāsana, atau masih ada keraguan terhadap ajaran ini. Perlu diketahui bahwa Ajaran Buddha ini terkhususnya pada Ajaran Dhamma Sejati yang berlandaskan pada Tipiṭaka ini lebih mengutamakan pada aspek logika dalam ajarannya, sangat minim hal-hal mistis dan klenik. Jika sebelumnya Kalyāṇamitta adalah umat pindahan dari Server Sebelah pasti akan lebih Mengerti dan dapat menerima penjelasan logis dari Ajaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha kurang lebih 2600 tahun lalu ini,
Karena tidak ada cara-cara muluk khas dongeng pengantar tidur yang terlalu hiperbola, lebay, dan SUSAH DIPERCAYA APALAGI DIBUKTIKAN. (namun karena iman buta jadi tetap harus percaya)
karena Ajaran inti Sang Buddha ini membawa pada Tujuan Tertinggi yaitu hancurnya Pengotor Bathin atau Nibbāna dengan cara-cara yang logis dan masuk diakal.
Sekarang mari disimak dalam Sabda Sang Bhagavā dalam Sutta berikut ini...


PAṬHAMAPARISUDDHASUTTA
“Para bhikkhu, delapan hal ini, yang murni, bersih, tanpa cacat, bebas dari kekotoran, jika belum muncul, tidak akan muncul tanpa munculnya seorang Tathāgata, seorang Arahat, seorang Yang Tercerahkan Sempurna. Apakah delapan hal ini? Pandangan benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar, Konsentrasi Benar. delapan hal ini, yang murni, bersih, tanpa cacat, bebas dari kekotoran, jika belum muncul, tidak akan muncul tanpa munculnya seorang Tathāgata, seorang Arahat, seorang Yang Tercerahkan Sempurna.
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Saṁyuttanikāya, Mahāvaggasaṁyutta, Maggasaṁyutta, Vihāravagga, SN 45.16)

Sādhu...Sādhu...
Demikian Sabda Sang Bhagavā ; Sammāsaṃbuddha Gotama mengenai ajaran Nya yang murni, bersih, tanpa cacat dan bebas dari kekotoran ini.
Dikatakan oleh Beliau sedemikian adanya sebab memang Ke 8 poin diatas yang kemudian dikenal sebagai "Jalan Mulia Berunsur 8" ini memang sempurna dan sesuai dengan logika yang ada. Dari kedelapan hal itu tidak ada satupun poin yang diselipkan unsur yang hiperbola atau tidak bisa dibuktikan.. bahkan Anak SD sekalipun bila dijelaskan kedelapan hal ini juga tetap akan mengerti karena sedemikian logisnya. Sejatinya Ke 8 poin ini, adalah cara-cara yang bila kita lakukan dan praktekkan dengan benar maka akan membawa pada penghancuran Pengotor Bathin (Nibbāna). Jadi adalah hal-hal yang baik yang Sang Bhagavā katakan untuk patut dilakukan oleh kita untuk menuju pada akhir penderitaan.
Namun, mau bagaimanapun juga, jika Ajaran yang luhur ini meskipun sudah kita ketahui dan kita hafalkan NAMUN TIDAK DIPRAKTEKKAN, maka tidak akan memberikan manfaat apapun, malah jika tidak melakukan ke 8 poin tsb, sama saja dengan masih melakukan hal-hal buruk yang akan membawa pada jurang Penderitaan tiada akhir!
Jadi tiada pilihan bagi kita umat yang berada di Buddha Sāsana ini untuk menjalankan JMB8, sebab tentu kita tidak mau masuk ke Jurang!

Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...

18 Juli 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka