තෙරුවන් සරණයි!
Sukhi Hotu Kalyāṇamitta
STANZA DI SUTTA INI SERING DISALAHARTIKAN, APAKAH DEMI MEN"COCOKLOGI"KAN PADA AJARAN ĪŚVARA-VĀDA ??
Dahulu sebelum penulis belajar lebih mendalam lagi mengenai Buddha Sāsana, Penulis sempat meyakini maksud atau arti dari sebuah "kutipan" ayat/bait Sutta, yang disalahartikan oleh oknum dengan tujuan dan motif yang tidak jelas, bisa saja bertujuan untuk mengaburkan Dhamma Sejati dan menyebarkan Dhamma Palsu ataupun mungkin hanya Cocoklogi semata yang tentu saja tidak bisa kita Umat Buddha terima.
Sutta tersebut berbunyi seperti ini :
Tatiyanibbānapaṭisaṁyuttasutta
“Ada, para bhikkhu, yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak terkondisi.
Jika, para bhikkhu, tidak ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak terkondisi, maka kalian tidak mungkin mengetahui jalan membebaskan diri dari yang dilahirkan, yang menjelma, yang diciptakan, dan yang terkondisi.
Tetapi, karena ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak terkondisi, maka kalian dapat mengetahui jalan membebaskan diri dari yang dilahirkan, yang menjelma, yang diciptakan, dan yang terkondisi.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Khuddakanikāya, Udāna, Pāṭaligāmiyavagga, Ud 8.3)
Sādhu...Sādhu...
Disini akan Penulis jelaskan bahwa Sutta diatas konteks nya dibabarkan oleh Sang Bhagavā dalam pengertian untuk menggambarkan Nibbāna itu sendiri.
Sekarang apabila orang yang tidak mengenal Buddha Sāsana sebelumnya, yaitu hanya "Umat KTP" ataupun pemeluk aliran kepercayaan lain membaca Stanza di Sutta diatas, maka pasti akan timbul pengertian yang sesuai dengan pandangan kepercayaan mereka. mungkin di benak mereka membayangkan mengenai sesosok Entitas Protagonis pengatur segala sesuatu nya.
Tetapi disini dikatakan bahwa Sutta ini bukan untuk menggambarkan mengenai sesosok entitas Protagonis maha super power yang dipuja oleh mayoritas manusia. dan bukan juga untuk menggambarkan begitu misterius nya sesuatu sosok Entitas Protagonis tsb.
Tetapi Stanza di Sutta itu menggambarkan Nibbāna yang tak terlukiskan, tak terbayangkan, bukan sebagai objek, seperti alam, atau sosok entitas, yang pastinya TIDAK AKAN terkonsepkan bagaimanapun dalam bahasa manusia. Begitulah Nibbāna.
Sekarang, kita tidak lah perlu terlalu memusingkan maksud dari keadaan Nibbāna tsb dengan konsep-konsep liar.
Berikut ini Kutipan Sutta yang menggambarkan keadaan Nibbāna itu sendiri..
Nibbānapañhāsutta
.... “Sahabat Sāriputta, dikatakan, ‘Nibbāna, Nibbāna.’ Apakah Nibbāna itu?”
“Hancurnya Keserakahan (Lōbha), hancurnya kebencian (Dosa), hancurnya delusi (Mōha): ini, sahabat, adalah apa yang disebut Nibbāna.”
(dikutip dari : Tipiṭaka, Suttapiṭaka, Samyuttanikāya, Saḷāyatanavaggasaṁyutta, Jambukhādakasaṁyutta, Jambukhādakavagga, SN 38.1)
Sādhu...Sādhu...
Demikianlah makna dari kata Nibbāna tersebut Kalyāṇamitta. cukup simple! Akan tetapi sulit untuk mencapai nya bukan ?? Karena sejatinya kita semua masih diliputi Kilesa tsb.
Maka oleh karena itu, mari tetap berpegang teguh pada ajaran Buddha Sāsana ini, menjalankan ajaran sepenuh hati, hancurkan kilesa dalam bathin, niscaya Nibbāna itu akan kita raih.
Semoga Cita-Cita luhur anda tercapai
Semoga semua Makhluk Hidup berbahagia..
Nibbāna paccayaṃ hotu
Ciraṁ tiṭṭhatu saddhammo
Buddhasāsanaṁ ciraṁ Tiṭṭhatu
Sādhu...Sādhu...
7 Mei 2025
Mettācittena,
Viriyaputta, upāsaka
