Rabu, 04 Desember 2019

Buddha Jaya Mangala Gatha

Bahasa Pali:
Bāhum sahassam-abhinimmita-sāyudhantam
Grīmekhalam udita-ghora-sasena-māram
Dānādi-dhamma-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Mārātirekam-abhiyujjhita-sabba-rattim
Ghorampanāḷavaka-makkham-athaddha yakkham
Khantī-sudanta-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Nāḷāgirim gaja-varam atimattabhūtam
Dāvaggi-cakkam-asanīva sudāruṇantam
Mettambuseka-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Ukkhitta-khaggam-atihattha sudāruṇantam
Dhāvan-ti-yojana-pathanguli-mālavantam
Iddhībhisankhata-mano jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Katvāna kaṭṭham-udaram iva gabbhinīyā
Ciñcāya duṭṭha-vacanam jana-kāya-majjhe
Santena soma-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Saccam vihāya mati-saccaka-vāda-ketum
Vādābhiropita-manam ati-andhabhūtam
Paññā-padīpa-jalito jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Nandopananda-bhujagam vibudham mahiddhim
Puttena thera-bhujagena damāpayanto
Iddhūpadesa-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Duggāha-diṭṭhi-bhujagena sudaṭṭha-hattham
Brahmam visuddhi-jutim-iddhi-bakābhidhānam
Ñāṇāgadena vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.

Etā'pi Buddha-jaya-mangala-aṭṭha-gāthā
Yo vācano dinadine sarate matandī
Hitvānaneka-vividhāni cupaddavāni
Mokkham sukham adhigameyya naro sapañño.

Bahasa Indonesia:
Dengan seribu tangan,
yang masing-masing memegang senjata
Dengan menunggang gajah Girimekhala,
Māra bersama pasukannya meraung menakutkan;
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan Dhamma-Dāna
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Lebih dari Māra yang membuat onar sepanjang malam
Adalah Yakkha Āḷavaka yang menakutkan, bengis dan congkak
Raja para Bijaksana menaklukkannya, menjinakkannya dengan kesabaran;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Nāḷāgiri gajah mulia menjadi sangat gila
Sangat kejam bagaikan hutan terbakar,
bagai senjata roda atau halilintar;
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan percikan air cinta kasih;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Sangat kejam, dengan pedang terhunus dalam tangan yang kokoh kuat;
Angulimāla berlari mengejar sepanjang jalan tiga yojana
dengan berkalung untaian jari;
Raja para Bijaksana menaklukkannya
dengan kemampuan pikiran sakti yang mengagumkan;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Setelah membuat perutnya gendut seperti wanita hamil
dengan mengikatkan sepotong kayu;
Ciñcā memfitnah di tengah-tengah banyak orang
Raja para Bijaksana menaklukkannya
dengan sikap kesatria dan kedamaian;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Saccaka, yang biasanya berkata menyimpang dari kebenaran
Dengan pikiran buta, mengembangkan teorinya bagaikan bendera;
Raja para Bijaksana menaklukkannya
dengan terangnya pelita kebijaksanaan;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar;
Putra Sang Buddha yang terkemuka (Moggallāna Thera)
sebagai naga pergi untuk menjinakkan;
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan sakti
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Bagaikan ular yang melilit pada lengan,
demikian pandangan salah dimiliki;Oleh Bakā,
dewa Brahma yang memiliki sinar dan kekuatan
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan obat pengetahuan
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Inilah delapan Syair Kemenangan Sempurna Sang Buddha
Yang seharusnya dibaca dan direnungkan setiap hari tanpa rasa malas;
Hingga mampu mengatasi berbagai rintangan
Orang bijaksana dapat mencapai Pembebasan dan Kebahagiaan.

Sumber: sariputta.com