Tilakkhana
artinya Tiga corak yang Universal dan ini termasuk Hukum Kesunyataan, berarti hukum
ini berlaku dimana-mana dan pada setiap waktu. Jadi Hukum ini tidak terikat
oleh waktu dan tempat. Tiga corak umum
yaitu:
a.
Anicca : segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal.
b.
Dukkha : segala sesuatu yang berkondisi adalah penderitaan.
c.
Anatta: segala sesuatu yang berkondisi dan yang tidak berkondisi adalah
tanpa diri.
Anicca: segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal atau tidak tetap. Semua bentuk batin dan jasmani, pasti berubah cepat atau lambat, muncul-lenyap terus menerus, tidak kekal.
Dukkha: segala sesuatu yang berkondisi adalah penderitaan. Semua bentuk batin dan jasmani, pasti berubah cepat atau lambat, muncul-lenyap terus
menerus, tidak kekal. Segala sesuatu yang demikian adalah tidak memuaskan atau penderitaan.
Anatta: segala sesuatu yang berkondisi dan yang tidak berkondisi adalah tanpa diri. Semua bentuk batin dan jasmani, pasti berubah cepat atau lambat, muncul-lenyap terus menerus, tidak kekal. Segala sesuatu yang demikian adalah tidak memuaskan atau penderitaan. Oleh karenanya tidak pantas dilekati sebagai aku, milikku, diri.
Analisis Tilakkhana dalam Abhidhamma
1. Anicca lakkhana adalah citta 89/121, cetasika 52 dan rupa 28
2. Dukkha lakkhana adalah citta 89/121, cetasika 52 dan rupa 28
3. Anatta lakkhana adalah citta 89/121, cetasika 52, rupa 28 dan Nibbana
Naya Vipassana
Ada sepuluh persepsi tentang ketidakkekalan:
1. aniccato, Tidak kekal
2. palokato, Disintegrasi
3. calato, Berubah-ubah
4. pabhanguto, Mudah rusak
5. addhuvato, Tak Bertahan
6. viparinamadhammato, Dapat berubah sewaktu-waktu
7. asarakato, Tidak memiliki inti
8. vibhavato, Tunduk pada pemusnahan
9. maranadhammato, Tunduk pada kematian
10. sankhatato, Terbentuk
Ada dua puluh lima persepsi penderitaan:
1. dukkhato, Penderitaan
2. rogato, Penyakit
3. aghato, Sebuah bencana
4. gandato, Bisul
5. sallato, Anak panah
6. abadhato, Sebuah penderitaan
7. upaddavato, Bencana
8. bhahayato, Sebuah teror
9. itito, Wabah
10. upasaggato, Ancaman
11. atanato, Tanpa perlindungan
12. alenato, Tidak ada tempat berteduh
13. asaranato, Tidak ada perlindungan
14. vadhakato, Pembunuh
15. aghamulato, Akar bencana
16. adinavato, Bahaya
17. sasavato, Tunduk pada noda
18. mara amimisato, Umpan Mara
19. jatidhammato, Tunduk pada kelahiran
20. jaradhammato, Tunduk pada penuaan
21. byadhidhammato, Tunduk pada penyakit
22. sokadhammato, Penyebab kesedihan
23. paridevadhammato, Penyebab ratapan
24. upayasadhammato, Penyebab keputusasaan
25. samkilesikadhammato, Tunduk pada kekotoran batin
Ada lima persepsi tentang bukan-diri:
1. anattato, Tanpa-diri
2. sunnato, Kosong
3. parato, Bebas
4. rittato, Hampa
5. tucchato, Sia-sia
Sumber: dhammacitta