Senin, 13 November 2017

Syair Upadana

“Jika kau menginginkan kesenangan
Sepenuhnya lepaskan semua kemelekatan
Dengan melepaskan semua kemelekatan
Kesenangan paling sempurna ditemukan
Selama kau mengikuti kemelekatan
Kepuasan tidak akan pernah ditemukan
Siapapun menjauhi kemelekatan
Dengan kebijaksanaan mencapai kepuasan”
(Syair Pembuka)


“Bukan dalam hujan emas dapat ditemukan kepuasan nafsu indria. Nafsu indria hanya merupakan kesenangan sekejap yang membuahkan penderitaan.”
(Dhammapada 186)


“Bagi orang bijaksana yang dapat memahami, hal itu tidak membuatnya bergembira bila mendapat kesenangan surgawi sekalipun. Siswa Sang Buddha Yang Maha Sempurna bergembira dalam penghancuran nafsu-nafsu keinginan.”
(Dhammapada 187)


“Para Bhikkhu, ketika kalian mengetahui bahwa Dhamma mirip dengan rakit, bahkan keadaan-keadaan yang baik pun seharusnya kalian tinggalkan, apalagi keadaan-keadaan yang buruk.”

Dalam penjelasan Majjhima-Nikaya dijelaskan, dengan sabda ini Sang Buddha mengajarkan, bahwa samatha (ketenangan) dan pandangan-terang (vipassa) itupun pada akhirnya harus dilepaskan, apalagi hal-hal yang rendah, seperti nafsu-indriya.
(Alagaddupama-Sutta)


“Kekayaan dapat menghancurkan orang bodoh, tetapi tidak menghancurkan mereka yang mencari `Pantai Seberang` (nibbana). Karena nafsu keinginan mendapatkan kekayaan, orang bodoh menghancurkan dirinya sendiri, dan juga akan menghancurkan orang lain.”
(Dhammapada 355)


Apabila tiga puluh enam nafsu keinginan di dalam diri seseorang mengalir deras menuju objek-objek yang menyenangkan, maka gelombang pikiran yang penuh nafsu akan menyeret orang yang memiliki pandangan salah seperti itu.
(Dhammapada 339)