“Jika kau
menginginkan kesenangan
Sepenuhnya
lepaskan semua kemelekatan
Dengan
melepaskan semua kemelekatan
Kesenangan
paling sempurna ditemukan
Selama kau
mengikuti kemelekatan
Kepuasan
tidak akan pernah ditemukan
Siapapun
menjauhi kemelekatan
Dengan kebijaksanaan
mencapai kepuasan”
(Syair
Pembuka)
“Bukan dalam
hujan emas dapat ditemukan kepuasan nafsu indria. Nafsu indria hanya merupakan
kesenangan sekejap yang membuahkan penderitaan.”
(Dhammapada
186)
“Bagi orang
bijaksana yang dapat memahami, hal itu tidak membuatnya bergembira bila
mendapat kesenangan surgawi sekalipun. Siswa Sang Buddha Yang Maha Sempurna
bergembira dalam penghancuran nafsu-nafsu keinginan.”
(Dhammapada
187)
“Para
Bhikkhu, ketika kalian mengetahui bahwa Dhamma mirip dengan rakit, bahkan
keadaan-keadaan yang baik pun seharusnya kalian tinggalkan, apalagi
keadaan-keadaan yang buruk.”
Dalam
penjelasan Majjhima-Nikaya dijelaskan, dengan sabda ini Sang Buddha
mengajarkan, bahwa samatha (ketenangan) dan pandangan-terang (vipassa) itupun
pada akhirnya harus dilepaskan, apalagi hal-hal yang rendah, seperti
nafsu-indriya.
(Alagaddupama-Sutta)
“Kekayaan
dapat menghancurkan orang bodoh, tetapi tidak menghancurkan mereka yang mencari
`Pantai Seberang` (nibbana). Karena nafsu keinginan mendapatkan kekayaan, orang
bodoh menghancurkan dirinya sendiri, dan juga akan menghancurkan orang lain.”
(Dhammapada
355)
Apabila tiga
puluh enam nafsu keinginan di dalam diri seseorang mengalir deras menuju
objek-objek yang menyenangkan, maka gelombang pikiran yang penuh nafsu akan
menyeret orang yang memiliki pandangan salah seperti itu.
(Dhammapada
339)