Kamis, 02 November 2017

Samphappala

ARTI
Sampha : melenyapkan manfaat dan kebahagiaan. Palapa : ucapan atau perkataan

MANIFESTASI
Kata-kata obrolan kosong atau sekedar gosip

INTI PEMAHAMAN
Menahan diri dari obrolan kosong.

FAKTOR
Yang mendasari ucapan yang tak bermanfaat atau menghilangkan kebahagiaan:
- Bermaksud mengucapkan kata-kata yang tidak bermanfaat (niratthaka-kathapurekkharata)
- Mengucapkan sesuatu yang tak bermanfaat (tatharupi-kathakathanam)

UKURAN
Mengetahui besar kecilnya kesalahan :
1.   Bergantung pada tingkat kegemaran / sering dilakukan berulang-ulang
2.   Bergantung pada besar kecilnya upaya yang dikerahkan
3.   Bergantung pada tebal tipisnya kekotoran batin (kilesa) pada saat berupaya

AKIBAT
Kemungkinan potensi akibat dari omong kosong yaitu:
- Omongannya tidak dipercaya orang lain
- Ucapannya tidak dihiraukan orang lain
- Tidak mempunyai kekuasaan / wibawa
- Dan lain sebagainya.

PENJELASAN
Dalam Samannaphala Sutta, Digha Nikaya, Sutta Pitaka, ada 32 pembicaraan yang  tidak bermanfaat, yang tidak selayaknya diobrolkan oleh Samana. Ke 32 pembicaraan itu ialah :
01.   Pengobrolan tentang raja, kepala pemerintahan, beserta keluarga bangsawan (rajakatham)
02.   Pengobrolan tentang perampok, pencuri, pencoleng (corakatham)
03.   Pengobrolan tentang perdana menteri dan anggota kabinetnya (mahamattakatham)
04.   Pengobrolan tentang tentara, polisi, pengawal (senakatham)
05.   Pengobrolan tentang bahaya, malapetaka, bencana (bhayakatham)
06.   Pengobrolan tentang taktik peperangan, pertempuran (yuddhakatham)
07.   Pengobrolan tentang makanan, kue (annakatham)
08.   Pengobrolan tentang minuman (panakatham)
09.   Pengobrolan tentang pakaian (vatthakatham)
10.   Pengobrolan tentang tempat tidur (sayanakatham)
11.   Pengobrolan tentang bunga-bungaan (matakatham)
12.   Pengobrolan tentang wewangian (gandhakatham)
13.   Pengobrolan tentang sanak keluarga (natikatham)
14.   Pengobrolan tentang wahana, kendaraan (yanakatham)
15.   Pengobrolan tentang perumahan (gamakatham)
16.   Pengobrolan tentang perkampungan (nigamakatham)
17.   Pengobrolan tentang negara (nagarakatham)
18.   Pengobrolan tentang pedusunan (janapadakatham)
19.   Pengobrolan tentang wanita (itthikatham)
20.   Pengobrolan tentang laki-laki (purisakatham)
21.   Pengobrolan tentang pemuda (kumarakatham)
22.   Pengobrolan tentang pemudi (kumarikatham)
23.   Pengobrolan tentang keberanian (surakatham)
24.   Pengobrolan tentang jalan (visikhakatam)
25.   Pengobrolan tentang pelabuhan (kumbatthanakatham)
26.   Pengobrolan tentang leluhur (pubbhapetakatham)
27.   Pengobrolan tentang dongeng, cerita (nanattakatham)
28.   Pengobrolan tentang dunia dan penciptanya (lokakkhayikam)
29.   Pengobrolan tentang lautan dan penciptanya (samuddakkhayikam)
30.   Pengobrolan tentang kemajuan dan kemerosotan (itibhavabhavakatham)
31.   Pengobrolan tentang hutan (arannakatham)
32.   Pengobrolan tentang gunung, bukit (pabbatakatham)


Sumber : dhammacitta