Senin, 06 November 2017

Mangala Sutta

Sutta Tentang Berkah Utama

Bahasa Pali:
Yam mangalam dvādasahi,
cintayimsu sadevakā;
sotthānam nādhigacchanti,
atthattimsañca mangalam.

Desitam devadevena,
sabba pāpa vināsanam;
sabba loka hitatthāya,
mangalam tam bhanāma he.

Evam-me sutam:
Ekam samayam Bhagavā, Sāvatthiyam viharati,
Jetavane Anāthapiṇḍikassa, ārāme.
Atha kho aññatarā devatā, abhikkantāya rattiyā abhikkanta-vaṇṇā
kevala-kappam Jetavanam obhāsetva.
Yena Bhagavā tenupasankami, upasankamitvā Bhagavantam
abhivādetvā ekamantam aṭṭhāsi.
Ekam-antam ṭhitā kho sā devatā Bhagavantam gāthāya ajjhabhāsi:

“Bahū devā manussā ca
mangalāni acintayum
Ākankhamānā sotthānam
brūhi mangalam-uttamam.”

“Asevanā ca bālānam
paṇḍitānañca sevanā
Pūjā ca pūjanīyānam
etam-mangalam-uttamam.

Paṭirūpa-desa-vāso ca
pubbe ca kata-puññatā
Atta-sammā-paṇidhi ca
etam-mangalam-uttamam.

Bāhu-saccañca sippañca
vinayo ca susikkhito
Subhāsitā ca yā vācā
etam-mangalam-uttamam.

Mātā-pitu-upaṭṭhānam
putta-dārassa sangaho
Anākulā ca kammantā
etam-mangalam-uttamam.

Dānañca Dhamma-cariyā ca
ñātakānañca sangaho
Anavajjāni kammāni
etam-mangalam-uttamam.

Āratī viratī pāpā
majja-pānā ca saññamo
Appamādo ca dhammesu
etam-mangalam-uttamam.

Gāravo ca nivāto ca
santuṭṭhī ca kataññutā
Kālena dhammassavanam
etam-mangalam-uttamam.

Khantī ca sovacassatā
samaṇānañca dassanam
Kālena Dhamma-sākacchā
etam-mangalam-uttamam.

Tapo ca brahma-cariyañca
ariya-saccāna-dassanam
Nibbāna-sacchi-kiriyā ca
etam-mangalam-uttamam.

Phuṭṭhassa loka-dhammehi
cittam yassa na kampati
Asokam virajam khemam
etam-mangalam-uttamam.

Etādisāni katvāna
sabbattham-aparājitā
Sabbattha sotthim gacchanti
tan-tesam mangalam-uttaman'ti.”

Bahasa Indonesia:
Manusia, bersama-sama dengan Dewa, mencoba mencari tahu selama dua belas tahun apa berkat itu.
Tapi mereka tidak bisa mengetahui berkat yang berjumlah tiga puluh delapan,
yang adalah penyebab kebahagiaan.

Oh, Orang baik! Mari kita membaca berkat-berkat yang diajarkan Dewa dari Para Dewa
(Sang Buddha) untuk kepentingan semua makhluk dan menghancurkan semua kejahatan.

Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagavā menetap di dekat Sāvatthī, di hutan Jeta, di
Vihāra Anāthapiṇḍika.
Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang
cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagavā, dan menghormati Beliau, lalu berdiri di satu sisi.
Sambil berdiri di satu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair
ini:

“Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan;
Terangkanlah, apakah Berkah Utama itu?”

“Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat mereka yang patut dihormat:
Itulah Berkah Utama.

Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar:
Itulah Berkah Utama.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan:
Itulah Berkah Utama.

Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan istri
Bekerja bebas dari pertentangan:
Itulah Berkah Utama.

Berdāna dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela:
Itulah Berkah Utama.

Menjauhi, tak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma:
Itulah Berkah Utama.

Selalu hormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.

Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.

Bersemangat menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibbāna:
Itulah Berkah Utama.

Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan
Tiada susah,tanpa noda, penuh damai:
Itulah Berkah Utama.

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga:
Itulah Berkah Utama.”

Sumber: sariputta.com